Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebuah Pagi

3 Januari 2019   14:19 Diperbarui: 3 Januari 2019   14:33 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ref. Foto : pixabay

sebuah pagi

seperti ranum buah jambu air

jatuh menerabas ranting dan dahan

pecah di tanah

merah seperti darah

 

begitulah maling kecil itu

mengadu nasib dengan dekil

melobangi rumah dengan martil

sebuah bedil dicungkil

karena si maling kecil

bukan maling yang terampil


dor

dar

dor

 

maling kecil

tercampak di atas kerikil

mulutnya lebam bogem

dadanyan birem

beragam kaki menghadiahinya

cerita darah

 

dor

dar

dor


sebuah pagi

seperti ranum buah jambu air

jatuh menerabas ranting dan dahan

pecah di tanah

merah seperti darah

lalu menjadi tanahlah ia

 

maling kecil

terkubur dekil

orang-orang telah menjadi maling

pada seutas nyawa

yang tak sempat berpaling

 

(Palembang,  2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun