Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan di Ambang Degenerasi, Subsidi Pulsa Dijadikan Solusi

15 Agustus 2020   14:25 Diperbarui: 15 Agustus 2020   14:59 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Poster. (sumber. Dokpri diolah dari masukuniversitas.com)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan evaluasi dan tindakan untuk memulihkan carut-marut permasalahan pendidikan saat ini. Permasalahan pendidikan makin hari kian menumpuk, belum ada cara dan solusi yang tepat untuk dapat mengembalikan sistem pendidikan seperti sediakala.

Pendidikan saat ini sedang berada diambang degenerasi, yaitu kemunduran atau kemerosotan generasi (tidak sebaik generasi sebelumnya) yang terjadi pada generasi baru pendidikan saat ini, sehingga pendidikan di Indonesia kini sedang mengalami degenerasi.

Banyak generasi-generasi baru di tahun ajaran baru, bukannya mengalami perkembangan maju yang pesat, justru mengalami kemunduran, sehingga bagi generasi baru harus bekerja secara ekstra, ditambah banyaknya peserta didik yang tidak dapat mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dikarenakan kendala teknologi, dari tidak memiliki pulsa hingga tidak memiliki gawai (handphone).

Siswi sedang melakukan pembelajaran jarak jauh (sumber. dokpri)
Siswi sedang melakukan pembelajaran jarak jauh (sumber. dokpri)
Dalam kutipan berita yang dilansir oleh CNN Indonesia pada Kamis, 13 Agustus 2020, mengatakan bahwa "pemerintah berencana memberi bantuan pulsa gratis bagi dosen, guru, dan siswa-siswa untuk mendukung program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi virus korona atau covid-19. Rencana bantuan tersebut akan diberikan melalui subsidi."

Adanya subsidi pulsa ini menjadikan sebuah polemik pro dan kontra serta pertanyaan yang dilayangkan oleh masyarakat. Berdasarkan masukan yang telah sampai ke telinga saya, banyak yang mengatakan, "kenapa enggak masuk sekolah aja sih, dikasih pulsa tapi iuran sekolah tetap jalan, bertambah pula. Dikasih pulsa juga percuma bagi yang enggak punya hape, dan lain-lain sebagainya."

Memberikan subsidi pulsa ini merupakan kiat dari usaha pemerintah dalam membantu dan meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, apakah usaha ini sudah tepat dalam menyelamatkan pendidikan dari ambang degenerasi saat ini?

Menurut pendapat saya, usaha ini masih kurang tepat dilakukan di saat pendidikan diambang degenerasi dan masih harus perlu kajian lebih dalam lagi.

Pemerintah sendiri pun masih belum menetapkan hasil final dari subsidi pulsa ini. Hal tersebut tertuang dalam kutipan wawancara yang dilakukan oleh CNN Indonesia, yang berisikan "kemarin, Kominfo bersama Menteri Keuangan dan Mendikbud sekarang sedang pelajari apakah ada juga bantuan subsidi pulsa untuk dosen, guru, murid, semuanya. Saya, belum bisa presentasi detail karena itu masih digodok," terang Erick, dikutip kamis (13/8)

Memang yang dibutuhkan masyarakat, pendidik, dan murid tentang pendidikan saat ini adalah sebuah solusi, tetapi solusi yang dapat menjadi pemerataan peningkatan kualitas pembelajaran, karena dalam sistem program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) banyak sekali kendala. Akan percuma apabila solusi subsidi pulsa diterapkan, karena tidak merata bagi yang tidak memiliki gawai (handphone).

Gambar siswi sedang belajar daring. (sumber. ilmusosial.id)
Gambar siswi sedang belajar daring. (sumber. ilmusosial.id)
Banyak sekali kasus yang terjadi di publik akhir-akhir ini mengenai pendidikan dan pembelajaran saat ini, dari seorang siswa menggunakan HT untuk belajar, orang tua yang mencuri handphone untuk anaknya belajar, hingga seorang siswa yang bekerja jadi kuli untuk mendapatkan handphone demi melakukan pembelajaran. Ini merupakan masalah yang harus ditangani. Buat apa ada pulsa, kalau tidak ada handphone-nya.

Untuk saat ini yang perlu dikaji lebih dalam lagi adalah solusi yang dapat menjadi sebuah jawaban atas masalah-masalah pembelajaran yang saat ini terjadi, agar dapat menyelamatkan pendidikan di Indonesia dari ambang degenerasi, karena yang kita butuhkan adalah menyelamatkan generasi yang akan mendatang.

Pendidikan diambang degenerasi, Subsidi pulsalah yang dijadikan solusi. Tidak ada salahnya dalam sebuah usaha, dengan adanya niat yang baik demi menyelamatkan pendidikan di Indonesia, tetapi perlu kejelian dalam menemukan solusi, agar tidak memunculkan sebuah masalah baru dari solusi yang disfungsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun