Ketika menulis sebuah karya, mau itu ilmiah atau nonilmiah, terkadang kita dituntut untuk memperhatikan tanda baca kita dan penulisan kita, sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau belum. Apalagi tulisan kita ditujukan untuk sebuah karya ilmiah atau lomba, sering kita temukan persyaratan tersebut.
Saya sendiri terkadang lalai juga dalam menulis, antara kurang jeli atau kecepatan dalam mengetik, sehingga hasilnya terkadang terdapat salah tik. Maka dari itu saya terus belajar agar dapat meminimalisasi kesalahan dalam penulisan saya. Banyak yang bertanya pada saya, dimulai dari lingkup keluarga hingga teman mengenai penulisan klitik.
Sebelum memulai lebih lanjut masuk lebih dalam tentang klitik, saya akan menjelaskan sedikit tentang klitik. Ya, mungkin di antara kalian para sahabat-sahabat kepenulisan, para pembaca, dan kerabat saya, sudah mengetahui sebagian dari klitik ini. Maka saya akan beritahu secara singkat saja mengenai klitik ini.
Gampangnya, klitik ini merupakan bentuk kata ganti dari ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya. Pasti di antara kalian sudah banyak yang tahu dari bentuk kata-kata tersebut. Bahkan sering kita gunakan juga. Namun, masih banyak yang salah dalam menempatkan klitik ini secara benar agar sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Oke, saya akan sedikit menjelaskan dan menjawab sedikit penasaran para penanya yang kebingungan dalam menggunakan klitik yang tepat bagaimana. Kata ku- bentuk lengkapnya dari kata "aku", kata kau- dari kata "engkau", kata -mu dari kata "kamu", dan kata -nya bisa dari bentuk kata "dia, beliau, mereka, atau salah satu dari mereka"
Lalu, bagaimana menempatkan kata-kata itu dengan penempatan yang tepat? Cara sangat mudah, cukup memahami, bahwa kata-kata tersebut ditulis serangkai.Â
Kita juga harus mengetahui mana kata yang ditulis serangkai dari kata yang mengikutinnya sama kata yang mendahuluinya. untuk klitik ku- dan kau- ditulis serangkai dari kata dasar yang mengikutinya. Contoh  penempatan kata ku- "kuhajar maling itu tanpa ampun", penempatan kata kau- "kaumakan bereskan dia sekarang"
Selanjutnya kata -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dari kata yang mendahuluinya. Contoh penempatan kata -ku yang tepat "kamu tidur di sampingku?", penempatan kata -mu "aku menunggumu seharian suntuk", dan pada kata -nya apabila penulisan kata -nya ditempatkan atau dirangkai untuk penulisan kata ganti tuhan, kata -nya diawali huruf kapital dan dirangkai dengan tanda hubung.
Contoh kata -nya bukan kata ganti tuhan, "bukannya tidur malah nonton tv" apabila digunakan pada penempatan kata ganti tuhan, maka menjadi "segala karunia-Nya, hamba-Nya, ciptaan-Nya.
Cukup mudah bukan? Sangatlah mudah dalam menggunakan penggunaan klitik yang tepat sesuai kaidah bahasa Indonesia. Namun, masih banyak ditemui penggunaan klitik yang masih kurang tepat, seperti klitik kau- sering terjadi kesalahan penempatan yang tidak dirangkai pada kata dasarnya. Contoh, "kau makan tidak habis-habis, kau baca di tempat gelap, kau bisa merayu wanita, dan masih banyak lagi," belum lagi klitik lainnya, seperti "ku diam saja, aku menginginkan mu, ku tidur, dan lain sebagainya.
Biasanya penggunaan klitik ini, banyak ditemukan dalam tulisan fiksi ketiga memerankan seseorang dalam sudut pandangnya dengan menggunakan kata ganti tersebut. Penggunaan klitik yang tepat dapat menyelamatkan kita dari kesalahan kecil kebahasaan dalam kepenulisan kita.Â
Saya sendiri terkadang tergelincir dalam tulisan sendiri. Maklum manusia, kejeliannya terkadang masih memiliki kendala. Intinya kita paham dan menutur kata secara cermat dalam mengetik dan menulis.
Semoga bermanfaat, salam bahasa, salam pendidikan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H