Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan di Kala Subuh

11 Agustus 2020   00:41 Diperbarui: 11 Agustus 2020   05:20 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Dok. Megapolitas.okezone.com)

###

1

Malam memudarkan gelapannya
Hari mulai dimakan waktu
Tak ada kicau cibir manusia mengisi gelap
Para manusia berkelana di alam mimpi

2

Sepoy angin membawa embusan kesejukan
para anak adam semakin hanyut keindahan alam bawah sadar
Mengindahkan mimpi di tengah awan kelabu
Diiringi deras deru ritme air yang tak mengganggu nyenyak

3

Waktu berjalan membangunkan mentari
gemuruh air di atas genting menyudahi kelana mimpi
Tubuh bergegas menuju bejana untuk bersuci
Merapikan diri demi menghadap sang ilahi

4

Hujan di kala subuh tak menyurutkan bersembah diri pada tuhan
Demi menunaikan kewajiban sang pencipta
Satu demi satu terbangun menghadap pencipta
Hasrat menghadap tuhan adalah ibadah

###

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun