Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Micro Teaching Virtual Dikala Pandemi

2 Agustus 2020   23:32 Diperbarui: 2 Agustus 2020   23:25 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ajaran 2020/2021 merupakan tahun yang kelam bagi dunia pendidikan, dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Para siswa/i hingga mahasiswa/i harus merasakan pahitnya perjuangan belajar pada tahun ajaran 2020/2021 ini. 

Mereka semua harus berjuang melewati itu semua dengan berbagai cara demi mendapatkan hak pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Semua permasalahan pahit dan kelamnya dunia pendidikan di Indonesia saat ini, karena mewabahnya virus yang berakibat pada berubahnya semua tatanan kehidupan termasuk pendidikan. 

Kegiatan pendidikan semua dilakukan dari rumah, pendidikan mengalami kemunduran, dan semua peserta didik mengalami rendahnya kompetensi dan kognitif.

Pendidikan saat ini sedang goyah, carut-marut, betapa pedihnya meraih ilmu dan pendidikan di saat seperti ini. Kita semua tidak bisa banyak melakukan sesuatu saat ini, melainkan menuruti dan mengikuti yang diperintahkan oleh pemerintah. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menghadapi jerih payah masa-masa, era-era, tahun-tahun, bahkan hari-hari dengan terseok-seok dalam menjemput ilmu, meraih cita-cita, menggapai harapan, dan mendapatkan hak pendidikan di saat ini.

Dalam keadaan seperti ini merupakan beban bagi semua tatanan kehidupan. Dalam pendidikan hal ini dirasakan oleh para siswa/i dan mahasiswa/i tingkat akhir. 

Siswa/i kelas 6, kelas 9, dan kelas 12 harus menghadapi pelbagai ujian yang dilaluinya untuk melanjutkan pendidikan dan itu dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh (pjj) yang membuat siswa/i harus ekstra kerja keras untuk itu semua.

Untuk para mahasiswa/i tingkat akhir di semester 6, 7, dan 8, ini merupakan masa-masa yang sangat sulit dilalui dan tidak maksimal mendapatkan pemahaman materi untuk bahan penunjang tugas-tugas akhir perkuliahan. Mereka harus melaksanakan kewajibannya dalam menyelesaikan tugas, praktik, pelatihan, tugas-tugas akhir, seminar proposal dan skirpsi melalui sistem virtual.

Mahasiswa/i jurusan pendidikan pada semester 6 dan 7 adalah masa mereka melakukan pelatihan atau praktik untuk melatih diri, kompetensi, dan kemampuan dalam mengajar, karena mereka akan terjun ke lapangan untuk mendidik para siswa/i, sehingga harus mampu dalam mengajar. Maka dari itu pelatihan dan praktik mengajar sangatlah penting bagi mereka.

Dokpri Micro Teaching
Dokpri Micro Teaching
Dokpri Micro Teaching
Dokpri Micro Teaching
Micro teaching adalah salah satu metode atau teknik pelatihan dan praktik bagi mahasiswa/i jurusan pendidikan dalam proses latihan dan praktik mengajar, agar mereka terbiasa dalam kegiatan belajar mengajar serta mampu menguasai kelas. 

Namun, mereka harus menelan pil pahit di tengah-tengah perjalanan kuliah di semester 6 atau 7 ini. Mereka tidak bisa melaksanakan micro teaching sebagaimana mestinya, karena terjadinya wabah ini.

Dokpri Micro Teaching
Dokpri Micro Teaching

Semua kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan cara virtual atau daring (online), dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Termasuk dengan mahasiswa yang harus melakukan tugas, pelatihan dan praktik micro teaching dengan cara virtual. Mereka harus memvideokan kegiatan micro teaching mereka dengan beberapa siswa yang mereka ajak sebagai murid untuk bahas dasar melengkapi micro teaching mereka. Ada yang menggunakan saudara, tetangga, teman, bahkan keluarganya untuk dijadikan murid. Lalu mereka kirimkan video tersebut kepada dosen pengampunya.


Hal tersebut demi tetap berlangsungnya kegiatan micro teaching yang sudah terjadwal di semester tersebut dan memaksakan mereka harus berpikir keras agar mendapatkan hasil maksimal dari usaha yang mereka lakukan. 

Belum lagi mereka harus benar-benar terjun langsung mengajar para siswa/i. Hal ini sungguh berat, karena rasa dan mental tidak benar-benar teruji, sehingga hal ini tidaklah efektif.

Micro teaching virtual dikala pandemi merupakan salah satu teknik dan sistem pembelajaran jarak jauh (pjj) yang dilakukan mahasiswa pendidikan semester 6 atau 7 yang disebabkan oleh adanya pandemi saat ini, yang mengharuskan semua tingkat pendidikan melakukan kegiatan belajar dari rumah, agar semua yang terjadwal tetap terlaksana dengan baik, walaupun tidak maksimal dan tidak efektif, tetapi harus dilakukan secara maksimal.

Bahasa adalah pondasi bangsa dan pendidikan adalah gerbang harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun