Suster Ruth dan Riani dengan sigap menangani bayi Putri, mereka memasangan alat bantu pernapasan yang selanjutnya dilakukan tindakan sesuai prosedur yaitu memasang infus di kaki, memberikan suntik dan jika perlu memasang selang lambung untuk pemberian asi.Â
Tidak sedramatis apa yang kita bayangkan terjadi di Ruang UGD, tetapi di Unit Perinatologi para perawat tetap melaksanakan tugasnya dengan profesional, sesuai dengan prosedur yang benar dan pastinya dengan penuh cinta kasih.
Bayi Yohanes sudah berada di dalam inkubator selama dua minggu. Setiap jam, perawat terus memonitor kondisi jabang yang lahir dengan bobot 1.215 gram.Â
Suster Mariani dari Tim Nutrisi Laktasi secara telaten memberi susu, mengganti popok, serta memberikan obat-obatan yang diperlukan. Observasi setiap jam terus dilakukan hingga tiga minggu.
Dalam situasi normal, Bayi Yohanes baru bisa pulang ke rumah ketika sudah mencapai berat 1.800 gram dan catatan kondisi lain, seperti: suhu badan stabil tanpa penghangat, sudah bernapas dengan stabil tanpa alat bantu pernapasan dan sudah bisa menghisap tanpa alat bantu selang lambung.Â
Lain lagi dengan penanganan yang dilakukan jika berat bayi di bawah 1.000 gram. Bayi akan tinggal lebih lama sampai sekitar dua bulan, karena biasanya bayi mengalami komplikasi dan membutuhkan penanganan yang lebih serius.Â
.
.
Program Kerjasama Unit Perinatologi RSUD BIAK dengan UNICEF dan Kementerian Kesehatan RI