Sehingga berbulan lalu saya mendapat cerita dari teman akrabmu, bahwa lelaki yang sering bertemu dirimu adalah seorang dokter kandungan. Kau sebenarnya ingin bertanya banyak tentang seluk-beluk program bayi tabung. Mengenai parfum itu, ya, Allah. Kenapa saya lupa kau adalah pemilik sebuah butik? Kau juga menjual parfum bermerk. Yah, saya sadar, terkadang sakit hati yang sengaja dibuat-buat, pada akhirnya membuat diri kalap. Jujur, saya waktu itu sangat kehilangan akal sehat.
Saya akhirnya tersentak. Ruang tunggu bandara mulai sepi. Kau pelan menepuk bahu saya. Saat itulah saya sadar, kau hanya seorang perempuan setengah tua yang saya lihat dari tadi. Saya menepuk kening dengan kesal. Ternyata kerinduan, apalagi dibarengi rasa bersalah, akan mempercepat kehilangan akal sehat. Dan saya semakin buta karena menginginkanmu. Kau hanya tersenyum, perempuan setengah tua.
---sekian---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H