Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Hujan Kutabur Kata

19 Maret 2021   11:08 Diperbarui: 19 Maret 2021   11:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hujan mengingatkan tentang gigil menepi
kita berayun di khayal mengapung
ada pelepah cerita rindu bersambung
buah-buah ranum menggoda
tanah ini terasa sepi tanpamu
ketika hanya sunyi menghitung derap
pada lahan basah kita
ceruk yang menggali cinta

gemuruh pula menarik rasa
ingin itu menyemak kepala
tak selalu dia menyiapkan badai
tapi tetap mengabarkan dingin
pada deras kesejukan
sebelum kau menanam ingat pada syair
kelak kusemai dan tak lupa
setiap lipatan usia yang membuatku bertahan

tahukah kamu dingin butuh kebersamaan
di antara degup kata
percik gairah sapa
di matamulah aku membaca
penantian bersama
sebelum hujan bersembunyi disekap gelap malam
tentu tak indah berlayar sendirian
karena perjuangan tak akan berhasil menghanyut kesunyian

hujan masih mengawal senja
lambat-lambat mengayuh gelap
sebelum bisa bersidekap
di hatimu aku melekat

Plg, Ujung Hujan 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun