Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka Sendiri Kaum Penyepi

17 Maret 2021   15:11 Diperbarui: 17 Maret 2021   15:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

siapa lagi yang bisa menyimpan rindu
aku telah menjaga hati kelu
terjaga dari kesendirian
mencoba merampungkan bahagia
kendati tak mungkin sempurna
pincang menapak senja
sebelum jingga
kehilangan cahaya
di kelip liang diam
hitam

setiap air mata kenangan
tak mungkin kubangun rupa
suatu kali aku dan dia berdua
kapankah bersatu
di jalan ini menjulur
setiap hati ingin memilin
asmara yang terpilin

terdiam aku melihat kemerlap
dari cahaya yang menukang warna
ceria

terdiam aku mengenggam cahaya kunang
ketika kehilangan kasih padam
sebelum siang menggeram

terdiam aku memeluk kupu
terlalu mudah dan rapuh
hidup yang singkat para pialang
dari luka demi luka
aku lupa untuk apa ada
kesendirian murka
aku ingin kebersamaan
kendati melupa
menjelang pagi
menggembok mimpi
menggaram hari

Plg, 22/12/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun