Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seruput Pagi

10 Februari 2021   07:18 Diperbarui: 10 Februari 2021   07:33 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyeruput pagi di pinggir jalan, klakson bersahutan, menggantang asap kesibukan, kami mabuk semangat, orang-orang mengais remah, kata-kata menguar, kami harus berani keluar, dari pakem yang nyaman, karena mimpi harus dibangun, bukan ditidur, jalan ini masih panjang, bukan hanya keluh kesah berujung desah.

Kawan memompa harap bersama sebait kata, percakapan pagi ini lewat media sosial, dan perbincangan ramah lewat sulur teknologi, semua orang terlihat tertawa entah untuk apa.

Menyeruput pagi, aku mengokang niat, peluru harus dilesakkan, goesan pertama adalah keringat, selalulah bersiul, meski pada nyanyi yang pas atau fals.

Plg, 0221

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun