Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Shubuh Tadi

29 Januari 2021   08:49 Diperbarui: 29 Januari 2021   08:53 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Shubuh tadi, nasi basi di bawah tudung saji, radio mengabarkan harga cabe tinggi, pedas terasa kopi, bini mengulek celoteh hati, panci-panci berbunyi, tak ada akan dimasak, kepala seakan diasap, nota-nota terbang, hutang menumpuk, gentong es kosong, mencair tak laku, orang beku menikmati hari, ada berita keadaan baik-baik saja, anak merengek manja, tak  ada kuota, kami harus pintar membaca angka-angka, hati luka warna.

Plg, 0121

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun