Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Kata

30 Desember 2020   21:31 Diperbarui: 30 Desember 2020   21:45 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan kata hunjam kepala, kota kusam lampu jalan padam, aku menyeruput selera, lelaki menawakan suara, tak ada yang menatap iba, selembar receh mengumpat balasan, sungguh memberi dan menerima, sama-sama tak rela, seperti kafe ini tersembunyi dari dunia luar, orang-orang memaku gadget di kepala, tak memiliki naluri persahabatan, seakan pertemuan hanya kamuflase, aku mencari kata untuk pamit diam-diam, dan dunia semakin kelam, kota padam pertemuan antara gelap dan sinar.

Plg, 1220

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun