Penjual balon pagi ini, tak ada angin, semua terhimpun di perut, ada orkestra, lalu lalang acuh, siapa yang mau membeli balon kempes, tak ada yang kasihan pada orkestra di perut, mereka tersenyum seakan melihat ketoprak humor, sungguh seakan geli, mereka telah kehilangan selera iba.
Orang-orang lupa, adanya hidup untuk berbagi tawa, tapi orang kaya merebut, tangan kikir menggenggam himpit, orang miskin seakan melucu, komedian lupa bagaimana cara tertawa, mereka hanya memiliki tangis, siapa sih pemilik selera iba?
Penjual balon pagi ini, perutnya semakin gembung kelebihan angin, balonnya bertambah kempes. Siapa yang mau membeli balon kempes?
Plg, 1220
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H