Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Amba Penggembala Domba

26 Desember 2020   10:00 Diperbarui: 26 Desember 2020   10:01 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nah, kalau kamu sudah tahu, pintu gerbang masih terbuka lebar. Silakan!" Lelaki tua itu menyuruhnya pulang.

Amba tak lupa mengatakan alasan dia terlambat datang karena harus melaksanakan Shalat Maghrib.

Begitulah, hari-hari berlalu, membuat Amba kesal. Teringat ibunya, dia pun menghilangkan rasa kesal itu. Dia yakin apa yang diucapkan ibu adalah hal terbaik untuknya. Hingga saat dia akan menggiring domba-domba menuju padang rumput di pinggiran kota, sebuah mobil mewah berhenti di depan rumahnya. Dia terkejut melihat siapa yang datang. Ternyata dia itu Wak Zaman. "Hai, pemuda ke marilah. Siapa namamu?" tanyanya.

Amba bergegas menemuinya, "Amba, Pak?"

"Di mana ibumu? Saya ingin memastikan kapan kalian melamar putri saya?"

"Kami akan menikah?" Amba seakan bermimpi.

"Ya, kalian akan menikah. Hanya kau yang cocok menjadi menantu saya. Perintah Allah saja kau selalu jalankan tepat waktu, mana mungkin kau menyia-nyiakan putri saya."

Akhirnya Amba menjadi menantu orang kaya raya dan memegang tampuk pimpinan salah satu cabang perusahaan Wak Zaman.

*diceritakan kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun