Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melipat Sesal

19 Desember 2020   08:15 Diperbarui: 19 Desember 2020   08:17 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melipat sesal, teramat pejal, begitu binal. Bukankah sesal tak akan bisa ditambal? Karena dia telah pergi, sebelum kau sempat mandi kelupas daki.

Ke depan ketika aral jangan diterjang, tak lagi diulang, sesuatu pengumpan sesal, sebelum kau disebut bebal serupa keledai nakal.

Cukup sekali,  sebelum pagi berubah mimpi.

Biarkan kembang mekar, diasuh embun ditebar, di kelopak mawar.

Pagi kusam tak lagi muram, hujan tak lagi menjemput, setelah tuas semangat bersambut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun