Melipat sesal, teramat pejal, begitu binal. Bukankah sesal tak akan bisa ditambal? Karena dia telah pergi, sebelum kau sempat mandi kelupas daki.
Ke depan ketika aral jangan diterjang, tak lagi diulang, sesuatu pengumpan sesal, sebelum kau disebut bebal serupa keledai nakal.
Cukup sekali, Â sebelum pagi berubah mimpi.
Biarkan kembang mekar, diasuh embun ditebar, di kelopak mawar.
Pagi kusam tak lagi muram, hujan tak lagi menjemput, setelah tuas semangat bersambut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H