Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Memberi Kabar Angin Sebelum Hujan Turun

14 April 2020   12:57 Diperbarui: 14 April 2020   13:02 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

memberi kabar pada angin senja ini hujan di selatan
bunga-bunga tumbuh
buah-buah rebah mengenyangkan
rumput lebat menyemak
ternak beranak-pinak

mengapa kau cemas
meski sebenarnya gemuruh-kilat
tak mengabarkan sejuk
tapi kau akan kehilangan keluarga
sebatangkara

tapi semangat itu tetap tumbuh
berkembang mengurat-mengakar
mencengkeram kerak bumi
pengabar kebahagiaan adalah sugesti
untuk berjuang

berkabarlah baik-baik pada saat ini
kau bukan Tuhan
sebagai wayang manusia hanya mengikut
dalang

tanpa wabah semua orang tetap sakit
tanpa wabah semua orang tetap mati
tak perlu menyebar cemas  kelak dia khianat

lihatlah jalan-jalan mulai terang
orang sembuh merebak seperti cendawan
kenapa takut untuk sebuah noda yang bisa dihapus
semua sudah ditetapkan meski di dalam benteng terkuat di dasar bumi
meski tak bisa cedera oleh amuk alam sekalipun
tapi nasib sakit siapa yang bisa mengelak
takdir mati sudah disuratkan saat ruh ditiupkan
tertawalah setidaknya untuk menyemangati keluargamu
aku sehat!!!

1404 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun