mengenangmu ketika hujan turun
atap langit ditutup sela daun mahoni
rambutmu basah tapi tak sampai membasahi bola mata
aku lihat binar serupa kejora
harusnya aku jatuh cinta
baju putih biru pertegas status
kau baru pulang ekstra kurikuler
mungkin kau mau singgah di warung pinggir jalan
semangkok mie rebus dan teh hangat
taklah membuat kita terlambat sebelum senja
terbenam kelap-kelip
kau ceritakan tentang Edo
lelaki berjambang halus dengan bibir merah
dia tak suka merokok
kau cinta
kau ceritakan aku mirip dia
bahkan dari gerak lagu
meski kau bukan ahli nujum dari negeri tak terjamah
tanyamu  bertambah meracun
apakah aku ayah Edo?
aku malu, cinta remuk redam
cepat habiskan mie rebusmu
aku melihat panci beterbangan di kepala
terkadang cinta itu bisa celaka
ketika usia tak mempunyai tatakrama
1404
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI