Dari mobil dia hadir. Gemerincing emas ibarat martir. Pembela kemiskinan, katanya. Mengangkat ekor ikan. Â Amis. Di mana pun tak ada ikan yang manis. Seperti si pus betah di jendela menatap dunia, miris.
Ligat tangan menimbang sana-sini. Berceloteh tak habis-habis. Harta kekayaan tujuh turunan. Warung si Mak bisa ditukar. Usiamu juga dapat dibayar.
Mak, Mak. Sekilo dua puluh ribu. Sayur seikat lima ribu. Tahu-tempe, genap tiga puluh. Rejeki buka dasar. Matahari sebenar cerah. Klakson menyalak. Uang kecil terlalu renik, susah ditelisik. Besok-lusa akan dibayar. Gemerincing emas pongah. Nota-nota bon bersayap. Menyusut keringat masam. Oh, betapa. Sayur, sayur.
Urat terang, 0522020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H