Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gerhana Hati di Akhir Tahun

26 Desember 2019   15:15 Diperbarui: 26 Desember 2019   15:24 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

gerhana menutup cahaya
aku malu tak memberi sapa meski sekadar lambai

lewat puisi aku memohon maaf
gerhana di kantong celana
ada laba-laba memintal jerat meminta uang
aku hanya bisa memberi gobang berlobang penutup liang
cuma sia  meriang

almanak menyentak padi sepi buntu
butuh-butuh uang pada akhir tahun
tentang jalan setajam mata pedang
aku memanggang rasa di pantaimu
hanyut dalam arus jeram memangsa

jagung bakar mana
kacang rebus tumbuh di mata
anak meneriakkan trompet
memecahkan bubungan rumah

istri mengatakan mall mana
pasar sedang becek
jalan-jalan seperti orang kaya tak mengapa
tapi kaya apa
wajahku meringis kayak monyet
mau menangis karena kepepet
sedih rasanya di akhir tahun
laba-laba memintal jerat
aku merana diredam jerat malu

kapan gerhana berakhir di  ruang hati
ruang dapur mengabarkan asap tak berbau
kataku setahun lagi kita bermadu
tanggal satu terlewati
hari kedua gerhana lenyap
tapi semua sudah sepi
hari-hari tetap memintal janji
Desember depan mungkin belum ada resolusi
terompet tak bernyanyi
sepi

Plg, Ujung Tahuin 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun