Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membuih Anak Sungai

6 November 2019   10:47 Diperbarui: 6 November 2019   10:50 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

membuih anak sungai
arus membawa jeram  
tubuh telanjang
anak-anak menemukan jerit
kepada bebatu-bebatu pengganjal
menggema irama tentang desa-desa
tertinggal

memanggil-manggil karang
setiap mata memandang
mantra jeram pada perahu-perahu
melahap anak-anak bertelanjang
menggurat luka di punggung tak rata
jeram mengajari kejam

mengarak arus mengarah
jeram menumbal cerita desa-desa
anak-anak telanjang direbut kisah
tanpa menemukan lagi jerit
juga harum dinding-dinding lumut
karena jeram dijual
rakit-rakit tempat mengukur curam
terhumbalang
pecah tercabik pada tangis
tak tersapih

membuih sungai
sungai untuk siapa
untuk uang
dan cerita lebih dari uang

Sapta, 061119

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun