Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dalam kegiatan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri yang dilakukan oleh kelompok 82 gelombang 9. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan dilakukan oleh mahasiswa prodi Psikologi yang terdiri dari Rifan Alamsyah selaku koordinator kelompok, Putri Hayuning Tyas, Nurfitria Oktarini, dan Muhammad Elang R. Dalam kegiatan pengabdian ini mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan (DPL), yaitu Ibu Susanti Prasetyaningrum, S.Psi.,M.Psi., Psikolog.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, kelompok 82 gelombang 9 melakukan psikoedukasi dan lomba puzzle kepada anak-anak dan warga desa. Psikoedukasi yang diberikan berkaitan dengan perkembangan motorik halus anak usia prasekolah. Kegiatan dilaksanakan di Taman Posyandu Bougenvile yang berlokasi di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur. Melalui kegiatan psikoedukasi diharapkan dapat menambah pengetahuan warga desa terhadap perkembangan motorik halus anak.
Terdapat dua program yang dirancang, yaitu Main Bareng Yuk! dan Lomba Menyusun Puzzle. Lomba Puzzle dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2024 dengan peserta berusia 2 sampai 5 tahun. Program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan partisipasi warga desa terhadap kegiatan yang diadakan di Taman Posyandu Bougenvile dan menyediakan lomba seru yang berkesan bagi anak-anak dan orang tua.
Program lainnya adalah Main Bareng Yuk! yang dilaksanakan pada tanggal 27 Januari dan 4 Februari 2024 dengan menggunakan permainan playdough sebagai salah satu metode untuk mengoptimalkan motorik halus anak. Penggunaan playdough dapat membantu mengoptimalkan motorik halus anak karena dengan bermain playdough, anak-anak dapat menggerakkan otot-otot kecilnya seperti jari-jari tangan dan koordinasi mata. Selain itu, anak-anak dapat menyalurkan kreativitas yang dimiliki dengan mencampurkan warna dan membuat berbagai macam bentuk playdough sesuai imajinasi mereka.
Kelompok 82 memberikan edukasi kepada orang tua mengenai manfaat dan cara membuat playdough dengan bahan-bahan yang murah serta mudah didapatkan. Ada tiga jenis playdough yang dibuat selama kegiatan, yaitu playdough biasa, playdough ublek, dan cloud dough. Orang tua dan anak dapat membuat playdough tersebut dengan bahan-bahan yang sudah disiapkan. Orang tua dapat memilih warna kesukaan si kecil agar tertarik untuk bermain. Untuk tutorial pembuatan dapat dilihat di Pembuatan Playdough oleh kelompok 82.
"Membuat playdough merupakan kegiatan sederhana. Namun manfaatnya tidak sederhana, melainkan luar biasa. Bagaimana tidak? dengan bahan sederhana, mudah didapat, tapi punya banyak nilai positif seperti menambah kedekatan ibu dan anak. Kemudian saat bermain, ibu menerangkan nama bahan, asal bahan, manfaat, dan termasuk menunjukkan rasa syukur pada Tuhan. Jadi anak mendapat banyak kosakata, juga terlatih motorik halusnya. Intinya, seru dan bermanfaat." ujar Ibu Ery Nurhayati, Ketua Taman Posyandu Bougenvile.
Selama rangkaian kegiatan yang telah dilakukan, warga menunjukkan respon positif dan antusiasme yang terus  meningkat. Dibuktikan dengan meningkatnya partisipasi warga desa dalam setiap kegiatan. Harapannya dengan rangkaian kegiatan yang telah dilakukan dapat terus menambah wawasan warga desa mengenai perkembangan motorik halus anak, cara pembuatan playdough sebagai permainan yang dapat mengoptimalkan motorik halus anak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H