Mohon tunggu...
Rifan Alamsyah
Rifan Alamsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Psychology Student| Human Resources and Knowledge Enthusiast| Menulis sebagai sebuah hobi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa Sih Quarter Life Crisis Itu?

28 September 2023   20:03 Diperbarui: 28 September 2023   20:07 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kovermagz.com/

Jadi, apa sih quarter-life crisis itu?

Sebelum itu pernah kah pembaca sekalian mengalami rasa cemas, ragu akan diri sendiri, takut gagal, dan merasa panik dengan sekitar? Jika iya, menurut Fatchurrahmi & Urbayatun (2022) itu adalah respon dari quarter-life crisis. 

Thorspecken (2005) menjelaskan bahwa quarter-life crisis adalah kebingungan terhadap diri sendiri dimana individu mulai menanyakan kair dan identitas diri, pada masa ini sebagaian individu akan memberikan respon dengan menunda keputusan, resign, dan mengalamai gangguan kecemasan. Jadi, quarter-life crisis sendiri adalah masa dimana individu mengalami kebingungan akan dirinya sendiri dan masa depannya.

Masa ini biasa terjadi pada rentang usia sekitar 18 tahun sampai 29 tahun atau disebut dengan emerging adulthood. Pada masa ini dianggap sebagai masa produktif atau masa keemasan dimana individu akan menentukan masa depan mereka. 

Masa ini akan menjadikan individu lebih bertanggung jawab akan dirinya sendiri terutama ketika mereka mulai bekerja, lebih mengeksplorasi diri, dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki. 

Nah, ketika memulai ekspolari diri ini mereka sadar bahwa tuntutan hidup sebagai banyak baik dari keluarga maupun lingkungan serta akan dihadapkan pada perubahan-perubahan baik dalam diri, pekerjaan, maupun pendidikan. Individu juga dituntut untuk bersaing agar dapat bertahan hidup, sehingga dapat menjadi terbebani sekalipun sudah pasti persaingan akan terus terjadi.

Terdapat tujuh dimensi dalam quarter-life crisis menurut Hassler (2009): 

(1) bimbang ketika akan mengambil keputusan dalam kondisi yang dianggap sulit dan meragukan keputusan tersebut; 

(2) putus asa, dimana individu merasa tidak ada hal yang Ia capai; 

(3) penilaian negatif, memandang negatif atas usaha yang telah dilakukan; 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun