Mohon tunggu...
Rifani Susanto
Rifani Susanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pemimpin Sejati Peradaban Madani

23 Oktober 2016   16:53 Diperbarui: 23 Oktober 2016   17:12 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup Mahasiswa!!

Hidup Rakyat Indonesia!!

“Jika mempertaruhkan jiwa dan raga untuk menebus Indonesia adalah perjuangan dimasa penjajahan, Maka perjuanganku saat ini adalah mempertaruhkan jiwa dan raga untuk menjaga dan mensejahterakan Indonesia. Sebab sungguh hati ini tak rela bila harus melihat generasi setelahku berjuang layaknya masa itu karena diamku. Bergerak Atau Tergantikan.” – Ilham Mubarak  (Komandan Green Force 2016)

Indonesia, negeri kaya nan takjub pemandangannya. Negeri beribu pulau nan panjang garis pantainya. Negeri asri nan lebat hutannya. Namun ada yang kurang, Indonesia nyatanya hari ini sedang sakit, ekonomi meningkat namun diikuti oleh kemiskinan yang juga meningkat. Nampaknya Indonesia butuh sosok Pemimpin baru, Pemimpin yang bukan hanya Pimpinan, Pemimpin yang bukan hanya atasan, namun Pemimpin yang memahami bahwa setiap apa yang dipimpinnya akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Tuhan. Maka, Pemuda saat ini tentu akan menjadi pengganti daripada Pimpinan sekarang dan untuk itu Pemuda saat ini harus dapat melatih diri mereka sebagai Pemimpin bukan Pimpinan.

Pemimpin butuh Rukhiyah,

Pemimpin adalah teladan,  teladan membutuhkan pedoman dan sebenar – sebenarnya pedoman adalah agama. Nabi Muhammad saw bersabda “Aku telah meninggalkan pada kalian 2  perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh kepada keduanya yaitu : Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya”. [HR. Ibnu Abdil Barr]. Didalam agama islam, sudah diperingatkan oleh Nabi kita Nabi Muhammad saw untuk berpedoman kepada Kitabullah dan Sunnahnya, maka sepantasnya sebagai pemuda untuk melatih kepemimpinan kita ataupun sebelum kita memimpin, 

seharusnya lah pemuda – pemuda mendekatkan diri mereka kepada Tuhannya, menguatkan kembali rukhiyah dan rasa persatuan di antara mereka agar siapapun yang menjadi pemimpin, mereka mengikhlaskannya dan mempercayai satu sama lain sebab mereka 1 pemahaman dan juga 1 kesatuan perbuatan dalam kebaikan. Dan buah dari para pemuda yang mengutamakan rukhiyah mereka, ketika pemimpin mereka membuat kesalahan, maka akan ada yang namanya saling mengingatkan satu sama lain.

Pemimpin dan Kejujuran,

Di tahun 2015, Corruption Perception Index melaporkan bahwa diantara 168 negara, Indonesia menempati peringkat 88 sebagai negara korupsi dengan skor 36, hal ini meningkat 2 poin dari 2014, kemudian 2016, kasus korupsi di Indonesia menurun perlahan (Statistik KPK). Pemimpin tentu harus mendapatkan kepercayaan dari masyarakatnya, apabila rakyat dikhianati maka kepercayaan akan hilang. Salah satu bentuk pengkhianatan nyata di negeri ini adalah masalah korupsi. Rendahnya tingkat kejujuran dinegeri ini harus dapat dibenahi oleh pemimpin bangsa ini. Pemuda sebagai penerus kepemimpinan saat ini harus dapat membentuk jati diri kejujuran dalam dirinya. Karena sejatinya seorang Pemimpin adalah dia yang dapat mengemban amanah orang – orang disekitarnya dengan baik dan tidak lalai bahkan berkhianat.

Pemimpin dan Intelektual,

Aribowo Prijosaksono menggambarkan bahwa setiap manusia memiliki kapasitas untuk menjadi Pemimpin. Ada 4 makna Q Leader yang diperkenalkan olehnya yaitu Intelligence (IQ, SQ, dan EQ) , Quality, Qi (chi; energy kehidupan), dan Qalbu. Seorang pemimpin penting memiliki sebuah intelligence atau kecerdasan, karena dari dirinya sebuah pemecahan akan muncul dan dari dirinya orang – orang yang dipimpinnya akan meminta nasihat dan solusi. Seorang pemimpin yang cerdas akan memimpin dengan terarah dan penuh perhitungan serta pertimbangan. Pemimpin yang cerdas akan memiliki visi yang jelas dan kompetensi tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun