Oleh: rifal yoga Pratama
_________
Pada cinta yang tertinggal di warung sederhana area universitas.
Tempat aku pernah meminjam materil kepadamu disaat kehabisan amunisi pada jam makan siang.
Dan juga tempat yang meninggalkan bekas buram seperti kabut Pennsylvania tahun 48
Momen itu bermula saat keberanianku mempertanyakan kembali antara keseriusan hubungan atau akhir menyudahi.
Seperti biasa, tak pernah terbalas tanpa secuil kata, isyarat, apalagi makna.
Berpisah karena tak sejalan mungkin ungkapan klasik yang tidak asing bagi setiap insan. Realitas ini memang sulit kuterima dengan kelapangan hati, karena pertama kalinya mengenal sosok baru, apalagi sepertimu.
5 tahun berlalu.. tanpa komunikasi setelah momen penting tempo silam.
Dan kali ini aku datang untuk mengenyam pendidikan yang ke dua kali (program Pascasarjana)
Dan sekarang aku kembali menikmati makanan di warung yang sama. Kali ini tidak sedang bersamanya lagi. Dan bukan pula dengan orang lain.