Mohon tunggu...
Rifal Fal
Rifal Fal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Saya Bermain Bersama Kuda

Selanjutnya

Tutup

Analisis

emotional intellegence

20 Januari 2025   12:15 Diperbarui: 20 Januari 2025   11:15 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perkembangan manusia dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kualitatif daripada fungsi fungsi karena perubahan tersebut dikarenakan adanya proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi tersebut serta adanya perubahan perubahan tingkah laku. Setiap segi biologis maupun psikologis ini akan memberikan pengaruh sehingga menjadikan manusia tersebut berkembang sesuai dengan pola nya masing masing. Manusia adalah salah satu mahluk ciptaan Allah Swt yang memiliki rasa dan emosi yang menjadikannya dapat menjalani kehidupan secara optimal. Manusia bukanlah manusia jika tanpa emosi, karena emosi menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Perkembangan merupakan ilmu kejiwaan atau proses mental manusia dari sisi serangkaian perubahan bertahap yang terjadi sebagai akibat dari proses pematangan. Psikologi perkembangan adalah suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik menyangkut perkembangan atau kemunduran perilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa. Dengan demikian psikologi perkembangan juga dapat diartikan sebagai suatu ilmu psikologi yang membahas tentang masalah masalah perkembangan manusia mulai dari usia awal pembentukan sampai usia akhir. Perasaan emosi merupakan perasaan yang bergejolak pada setiap diri individu yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada ekspresi wajah, perasaan yang akhirnya makan mengakibatkan aksi untuk melampiaskan emosi tersebut, seperti menangis, tertawa, terharu, marah dan sebagainya (Karisma, 2020). Kecerdasan emosi merupakan penentu dari keberhasilan seseorang. Sosial emosional pada anak penting dikembangkan karena anak memiliki masa emas perkembangan sosial emosional sesuai tahap perkembangannya (Wahyuningsih, 2014).Kecerdasan emosional merupakan kecakapan emosional yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan memiliki daya tahan ketika menghadapi rintangan, mampu mengendalikan impuls dan tidak cepat merasa puas, mampu mengatur suasana hati dan mampu mengelola kecemasan agar tidak mengganggu kemampuan berpikir, dan mampu berempati serta berharap. Menurut Golleman kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk merasakan emosinya untuk mengeluarkan atau membangkitkan emosi, seperti emosi untuk membantu berpikir, memahami emosi dan pengetahuan tentang emosi serta untuk merefleksikan emosi secara teratur seperti mengendalikan emosi dan perkembangan intelektual. Menurut Daniel Golleman dalam konseling, sebagai penggagas Emotional Intelligence, menjelaskan bahwa dibutuhkan keterampilan yang melatih pengelolaan emosi, dan pembelajaran berbasis permainan, secara signifikan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenali dan mengelola emosi mereka. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki keterampilan emosional yang baik menunjukkan kemampuan yang lebih besar dalam memecahkan masalah, bekerja sama dengan teman sebaya, dan mempertahankan fokus serta motivasi dalam kegiatan akademik. Temuan ini menguatkan argumen bahwa penerapan teori Golleman dalam pendidikan anak usia dini tidak hanya relevan tetapi juga esensial dalam membentuk individu yang seimbang secara emosional dan sosial, serta siap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian, integrasi teori kecerdasan emosi dalam kurikulum pendidikan anak usia dini dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang yang membawa manfaat multidimensional bagi perkembangan anak. Perkembangan adalah suatu perubahan pada mental anak maupun orang dewasa. Masa usia dini merupakan masa yang paling strategis dalam perkembangan aspek emosional begitupula aspek-aspek lain pada umumnya. Perkembangan emosi dapat dipahami sebagai kemampuan untuk mengenali, mengelola dan mengontrol kecerdasan emosi sehingga anak memiliki kemampuan untuk merespon secara positif setiap kondisi yang memicu munculnya emosi anak, maka dari itu kemampuan emosional pada anak usia dini dapat dilihat dari umur 0 -3 tahun dengan respon yang berbeda sesuai dengan umur dan tahapan berbeda disetiap umurnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun