Mohon tunggu...
rifal aceh
rifal aceh Mohon Tunggu... -

...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

*Kenikmatan.....Yang Tertunda*

3 April 2010   06:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:01 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada suatu ketika, kumelakukan aktivitas di siang hari dengan kenderaan roda dua disepanajang jalan raya menuju suatu tempat yang saya tuju, ditemani kenderaan lain yang lalu-lalang membuat bising sepanjang jalan raya. Dibawah teriknya matahari yang menyengat badan kutetap melaju demi sampai ke tempat tujuan.

Pada saat kusampai di sebuah titik lampu merah kuberhenti (y biar jadi orang yang mentaati peraturan lalu lintaslah), disaat itu kuterperangah dan iba melihat seorang yang paruh baya duduk dibawah tiang lampu merah mengharap belas kasihan dari orang-orang yang lewat, bukannya dia tidak berdiri tapi memang dia tidak bisa berdiri karena kedua kakinya cacat dan lampu hijaupun menyala tanda perjalanan bisa dilanjutkan tapi kuberhenti sejanak ke pinggir badan jalan untuk melihat seberapa pedulinya manusia sekarang bila melihat kesusahan orang lain.

Orang itu tidaklah berfikir untuk duduk bersama teman-teman di warung kopi sambil menikmati suasana dengan bercanda ria, sejenak kuperhatikan ada beberapa orang yang menjulurkan tangan memberikan sealakadar tapi banyak yang lewat begitu saja yang memang tidak memperdulikannya bahkan orang yang mengendarai mobil mewah di saat itu saya lihat cuma menoleh saja ke orang itu tanpa membuka kaca pintu mobil untuk membantunya. Ya Allah apakah umat Muhammad sekarang ini memang sudah merasa angkuh dan sombong bila sudah mendapatkan jabatan dan kekayaan…???

Kemanakah para pejabat negara yang mau memperdulikan orang-orang seperti itu untuk bisa ditempatkan disebuah yayasan dan mengajari orang-orang tersebut untuk bisa berkarya di sebuah tempat yang disediakan khusus oleh pemerintah.

Dan sayapun membantunya dengan kesanggupan saya serta melanjutkan perjalanan...

Sorry kawan-kawan kalau tidak bagus, lagi belajar nulis aja…seharusnya judul di atas "kebahagiaan yang tertunda" tapi di poles dikitlah biar menarik orang untuk membacanya hehehe…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun