Menanti Malam
Di dalam matamu ada rasa pilu
Ddan redupnya menjalariku jauh ke hati
Kemudian bergumam sendiri
Aku benar-benar pantas dicaci
Senyummu tidak tulus
Dan matamu masih menantang langit
Kapan ia berhenti menepis
Luka di langit
Ada takdir mana yang bisa kita ingkari
jika kita kehilangan kata maaf untukmu Â
Langit masih menangis diderah luka
Dan kita tidak dapat melewati air matanya.
Semoga esok surya tidak terlalu tergesa-gesa
Dan langit sudah berdamai dengan kecewanya
Agar kita dapat menghabiskan sore dengan senyuman
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!