Disela kesibukannya melayani pengunjung, Saepul Bahri (33) atau familiar disebut Kang Epul mau berbagi informasi terkait usaha yang sedang ditekuninya.
Ialah pemilik dari Warmak-Holik singkatan dari Warung Mak Holik yang berada di lereng perbukitan Paseban, Megamendung, Kec. Megamendung, Bogor. Salah satu kedai kopi yang bervisi mengeksiskan hasil bumi kopi asli daerahnya yaitu Kopi Paseban. Penamaan warmak-holik ini terinspirasi dari nama ibunya sendiri yaitu Ibu Holik yang memang sudah duluan membuka warung kecil-kecilan yang lokasinya tepat disamping kedainya.
Awal berdiri saat pandemi covid-19 melanda, saat itu ia kehilangan pekerjaannya sebagai sopir orang timur-tengah di daerah puncak – Bogor. Sebelum menekuni usaha kedai kopi ini, ia pun pernah mencoba mengajar menjadi seorang guru SMP namun berhenti karena dirasa tidak cocok menjadi figur seorang guru. Usaha mencari nafkah tak henti ia lakoni demi keluarga. Bersama temannya ia pun mulai mencoba peruntungan membuka kafe hingga menjadi pengurus villa namun semuanya kandas di tengah jalan.
Menu Andalan Warmak-Holik : Kopi Paseban
Awalnya, Warmak-Holik hanya kedai/warung biasa yang menyediakan berbagai kopi sachet, mie rebus/goreng instan dan menu kudapan manis lainnya. Suatu waktu ia melihat ibunya membawa satu karung penuh Kopi Paseban yang baru panen dan disitulah terpikir sebuah potensi.
“Sebenarnya mah sih bukan kafe, warung biasa aja. Tapi banyak juga yang bilang ini mirip kafe soalnya ada menu kopi-kopi nya.....” ungkap Epul saat ditemui di kedainya, Selasa (26/01/2021).
Menyadari potensi kopi paseban didaerahnya yang ternyata terdapat aset perkebunan kopi dengan luas mencapai 1 hektar lebih barulah muncul sebuah ide. Ia pun mulai merombak varian menu dan menjadikan olahan kopi berbahan baku kopi 100% asli Paseban sebagai menu andalan.
Sadar tak memiliki keahlian dalam mengolah kopi namun tak membuat ia berputus asa. Ia mulai belajar proses pengolahan dari panen, roasting, menumbuk kopi dengan otodidak hingga meminta teman-temannya untuk menilai rasa kopi buatannya. Dari proses trial and error itu barulah ia menemukan skill dan komposisi yang pas dalam pembuatan kopi siap minum.
“Waktu saya belajar sendiri. Dari panen, sangrai sampe numbuk pake halu. Waktu belum ada grinder....” tuturnya.