Mohon tunggu...
Achmad Rifai
Achmad Rifai Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Jadilah guru sekaligus murid.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia, Siapakah Engkau?

27 Maret 2013   16:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:07 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pancasila…

Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa…

Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab…

Tiga, persatuan Indonesia…

Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia…

Para siswa-siswi Sekolah dasar mendengungkan isi pancasila dengan semertak penuh semangat.

Kuambil selembar kertas dari saku bajuku beserta pena tua, kutulis:

Duhai Indonesia,

Siapakah engkau?

Aku tak lagi mengenalmu…

Ketuhanan Yang Maha Esa tak lagi kutemui dalam jiwa-jiwa bangsamu.

Engkau lupa siapa dirimu.

Tuhan kau anggap hanya ada di tempat di mana kau beribadah.

Dia tak ada lagi di hatimu.

Tak ada dalam gerak dan langkahmu.

Wajar bila bangsamu tidak merasa Engkau melihatnya.



Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Di mana keadilan? Di mana adab?

Kujumpai si kaya melupakan si miskin, mengabaikannya, mencacinya.

Kujumpai si miskin ke sana kemari mencari rumah sakit yang katanya gratis.

Omong kosong!

Persatuan Indonesia

Apa benar engkau adalah Negara kesatuan?

Aku meragukanmu…

Aku melihat di sana sini perpecahan…

Bersatu padu hanyalah asa.

Engkau kehilangan jati dirimu.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Aku tak merasa dipimpin.

Tak ada yang memimpinku.

Yang seharusnya memimpinku sibuk dengan partainya.

Apalah bijaksana?

Apalagi muswawarah terwakilkan.

Yang seharusnya memimpinku sibuk bersafari ke negeri orang.

Malang benar nasibku.

Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia.

Bila diizinkan, maka kugantikan dengan,

Keadilan sosial bagi sebagian Indonesia.

Engkau belum terbiasa dengan multikultural.

Padahal multikultural adalah ciri khas Indonesia.

Bagaimana mungkin engkau (Indonesia) mampu menghadapi persaingan global, bila engkau kehilangan identitasmu. Pancasila, 5 unsur yang didengungkan setiap hari senin pada upaca pagi. Itulah jati dirimu. Kembalilah pada jati dirimu yang sebenarnya! Barulah engkau Indonesia sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun