Mohon tunggu...
muhammad rifa'i
muhammad rifa'i Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa STAI Diponegoro Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Waktu yang Berkah

29 April 2014   15:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:04 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Waktu

Waktu seperti burung  tanpa hinggapan

Melewati hari-hari rubuh tanpa ratapan

Sayap-sayap mujizat terkebar dengan cekatan

Waktu seperti butir-butir air

Dengan nyanyi dan tangis angin silir

Berpejam mata dan pelesir tanpa akhir.

Dan waktu juga seperti pawang tua

Menunjuk  arah cinta dan arah keranda

(W.S Rendra, 1961. Empat Kumpulan Sajak)

Semua orang yang ada didunia ini tak ada yang tak kenal waktu. Waktu dalam konsep ilmu fisika dihitung melalui jarak dibagi kecepatan. Sedangkan pada hakikatnya secara filosofis adanya waktu depengaruhi oleh gerak. Mengapa? Munculnya siang dan malam dikarenakan adanya rotasi bumi melalui porosnya. Adanya tahun disebabkan revolusi bumi mengelilingi matahari selama 365 hari atau 366 hari dalam tahun kabisat. Hal inilah hubungan antara gerak dan waktu. Secara logika, jika seandainya didunia ini tidak ada gerak secara otomatis waktu tidak akan berjalan.

Hidup manusia selalu terikat dengan waktu (umur dan ajal). Sampai terciptanya dunia hingga saat ini waktu tak pernah berhenti. Dia terus bergerak dan terpacu sesuai hukum alam.  Seiring terikatnya waktu dengan manusia, banyak peran bagi kehidupan manusia. Diantaranya, yaitu:

Pertama waktu sebagai kawan, karena waktu menjadi teman setia mengiringi aktivitas dan perjalanan hidup manusia. Dikala suka atau duka.

Kedua waktu sebagai sesuatu yang penting, terkadang kita tidak sadar bahwasannya waktu menjadi hal yang paling berharga. Mengingat ketika ada peristiwa penting dalam kehidupan kita (seperti ulang tahun, hari besar, hari pernikahan dan lain sebagainya).

Ketiga waktu adalah musuh, ibarat sebuah lintasan balap waktu selalu menjadi lawan main kita dalam arena kehidupan. Suatu hari ketika datang kesekolah atau kekantor, takut terlambat, atau megejar deadline ketika sedang mengerjakan tugas.

Namun, dengan adanya peran-peran diatas tadi manusia tidak menyadarinya. Waktu menjadi sesuatu hal yang penting, juga bisa menjadi sesuatu yang menyebalkan. Seperti kata pepetah waktu bagaikan pedang, akan tetapi waktu adalah uang. Waktu bagaikan pedang, jika tidak waspada waktu akan menebas kita. Waktu adalah uang bagi orang selalu memanfaatkannya. Hal yang paling penting adalah bagaimana cara kita membuat waktu tersebut menjadi bermanfaat. Salah satunya menjadikannya waktu yang berkah. Yang mana waktu yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan kita. Caranya dengan membuat waktu tersebut menjadi lebih berharga. Apa gunanya punya banyak waktu, jika hanya untuk disia-siakan. Meskipun banyak kesibukan setidaknya kita memanfaatkan waktu dengan maksimal demi mendatangkan kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun