Mohon tunggu...
Rifai Ipay
Rifai Ipay Mohon Tunggu... -

catatan polosku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

ISLAM INDONESIA

21 November 2009   11:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:15 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oleh : Rifai

Indonesia merupakan Negara relegius yang toleran. Memang di Negri ini tidak hanya terdapat satu agama saja, melainkan bermacam-macam agama, mulai dari; Islam, Kristen, Budha, Hindu dan Konghucu. Dalam perjalanannya, kehidupan antar umat beragama di Indonesia terbilang harmonis. Walaupun pernah terjadi konflik antara umat Kristen dan Islam di Maluku, tapi konflik itu masih dalam kategorikonflik skala kecil dan tidak berpengaruh terhadap tatanan kehidupan antar umat di daerah-daerah lainnya.

Keharmonisan hidup antar umat diatas tak lain karena, Negara yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945 ini, melestarikan pluralitas kemajemukan dalam budaya, agama, bahasa serta ras atau etnis. Apalagi didukung oleh luasnya bentangan alam negri yang berbentuk kepualauan ini, sehingga dalam bingkai Republik Indonesia kemajemukan tidak terelakan lagi, penduduknyapun termasuk kategori heterogen. Dan Bhineka tunggal ika, itulah yang menjadi jargon penyatu pluralitas yang ada dalam NKRI.

INDONESIA DAN ISLAM

Penduduk Indonesia mayoritas menganut agama Islam, walaupun letak geografisnya tidaklah dekat dengan daerah asal mula munculnya agama Islam itu sendiri, yang berada di kawasan timur tengah.

Tinjauan historis menyatakan ketika Islam masuk ke nusantara, menunjukan adanya perbedaan dengan daerah-daerah lain yang dimasuki Islam. Dimana Islam masuk ke nusantara secara damai dan tanpa menimbulkan benturan dengan penduduk pribumi, sedangkan daerah lain terkadang terjadi gesekan dan benturan dengan penduduk asli daerah itu. Nancy K Florida, peneliti dari Universitas Michigan Amerika Serikat, meneliti naskah-naskah kuno Jawa. Beliau menyatakan, ulama' (yang membawa Islam masuk ke Nusantara) lebih mendahulukan tasawwuf dalam mendekatkan diri kepada Sang Kholik dan ahlaq (amalus sholeh), sehingga bisa melebur dan menyatu dengan adat dan budaya negara Indonesia yang ketika itu dihuni oleh orang-orang yang menganut agama Hindu dan Budha.

Dalam negri ini, walaupun umat Islam menjadi penduduk mayoritas, tidak lantas founding father negri ini, menjadikan Indonesia bersistem Negara Islam. Akan tetapi mereka menjadikan Negara ini bersistem demokrasi yang diperkaya dengan nilai religius. Sebagaimana pengakuan Muhammad Hatta, salah satu founding father Indonesia. Beliau berkeyakinan pondasi demokrasi di Indonesia sudah cukup solid, karena didukung oleh kombinasi organik kekuatan sosial-relegius yang sudah mengakar di sebagian besar masyarakat kita.

Dan Islam itu sendiri tidaklah berseberangan dengan sistem demokrasi. Jika dikaji ulang pada masa Nabi Muhammad, kehidupan berdemokrasi dengan menjunjung asas musyawarah dan menjunjung perbedaan antar pemeluk agama dan kepercayaan saat itu, membuktikan Islam sejalan dengan kehidupan yang demokratis. Bahkan ketika Syekh Yusuf Qaradhawi berkunjung ke Indonesia pada tahun 2007 lalu. Menurutnya, Islam selaras dengan nilai-nilai demokrasi. Beliau menunjuk bukti Indonesia yang mayoritas Muslim terbesar di dunia, mampu membumikan secara bersamaan nilai-nilai Islam dan demokrasi.

KARISMA ISLAM INDONESIA

Islam Indonesia sebenarnya memiliki karisma tersendiri yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun terkadang ada anggapan karena letak geografisnya jauh dari daerah asal Islam itu sendiri, keabsahan nilai-nilai ajaran Islam Indonesia dianggap meragukan sehingga dipandang sebelah mata.

Dalam pidato Presiden Amerika Barrack Husein Obama, ketika melakukan kunjungan ke Kairo Mesir 4 juni lalu. Kurang lebih Obama menyebut tiga kali nama Indonesia, hal itu sebagai penguat latar belakangnya serta bukti pengalamannya bahwa ia mengetahui Islam. Disampin itu, Islam Indonesia menjadi rujukan Obama sebagai Islam yang menjamin kemerdekaan beragama dan persamaan hak perempuan.

PemerintahRusia memilih dan mempercayai Indonesia untuk berdialog antar agama (interfaith dialog) yang berlangsung di Moskwa Rusia, 1-2 Juni 2009. Hal itu karena Setelah empat dekade dalam tindasan rezim komunis, kehidupan beragama di Rusia kembali mengalami perkemabangan. Dan sisi kompleksitas persoalan, Rusia dan Indonesia dihadapkan pada tantangan serupa dalam mengelola pluralisme masyarakatnya. Sama-sama pluralis dari sisi etnis, bahasa, budaya, dan agama, Rusia juga dihadapkan pada persoalan besar terkait relasi antaragama dan kebebasan beragama.

Lebih dari itu semua, Jamal al-Banna adik kandung Hasan al-Banna, seorang pemikir Islam pada masa ini. Ketika diwawancarai oleh mahasiswa Indonesia di Mesir, yang merupakan redaktur Jurnal Averrose (salah satu Jurnal yang diterbitkan Mahasiswa Indonesia di Mesir).Di dalamnya terdapat pertanyaannya, Apa pendapat Anda tentang negara Saudi Arabia yang mengklaim dirinya sebagai negara Islam? Apakah negara-negara seperti Indonesia atau Malaysia bukan termasuk negara Islam?

Beliau menjawab : Saya mohon, tolong jauhkan, sekali lagi jauhkan kata “Islam” dari Saudi Arabia. Sudah saya katakan, Saudi Arabia bukan negara Islam. Buang jauh-jauh negara Saudi Arabia dari wilayah Islam, buang saja ke “tong sampah”. Saudi Arabia baru bisa cocok kalau disebut sebagai negara Wahabi. Lihat saja bagaimana fanatiknya mereka terhadap Muhammad bin Abdul Wahab, sama sekali tidak toleran terhadap perbedaan. Bahkan, hemat saya, Indonesia dan Malaysia malah justru jauh lebih Islam daripada Saudi Arabia. Sebab di sana perbedaan masih dihormati. Kita lihat dalam ajaran Islam mengatakan, “perbedaan adalah rahmat.” Di Saudi Arabia tidak seperti itu, kalau orang berfikir agak sedikit berbeda, langsung dituduh berbuat bid`ah.

Kalau dilihat dengan sekasama tanpa kasat mata beberapa pargraf di atas, membuktikan Islam Indonesia memiliki pengaruh yang besar di mata dunia. Gambaran Islam Indonesia tersebut, merupakan nilai lebih yang jarang didapati oleh daerah-daerah Islam lainnya. Islam Indonesia sering menjadi rujukan untuk mencerminkan bahwa Islam rahmatan lil’alamien, bisa hidup berdampingan secara harmonis dengan umat antar agama lainnya. Itulah jati diri dan karisma yang dimiliki oleh Islam Indonesia, dan harus tetap dijaga hingga kapanpun, oleh umat muslim Indonesia dari berbagai latar belakang instansi organisasi keislaman yang ada di nusantara.

EPILOG

Indonesia sebagai negara yang luas berbentuk kepulauan dan berpenduduk heterogen, Keharmonisan dalam bingkai kehidupan masyarakat religius, merupakan bukti Indonesia adalah Negara relegius yang penuh toleransi.

Walaupun Indonesia tidak berbentuk Negara Islam, umat muslim Indonesia sebagai penduduk mayoritas telah membuktikan kepada dunia, bahwa demokrasi Indonesia tidaklah berseberangan dengan ajaran Islam, yang memiliki kesamaan tujuan memberikan kedamaian dan menciptakan kehidupan yang harmonis. Tak jarang Islam Indonesia sering dijadikan rujukan oleh Negara lain bahkan tokoh berpengaruh di dunia sekalipun, untuk menyampaikan pesan perdamaian dan menciptakan masyarakat yang bermartabat dan harmonis.

Jati diri dan karisma Islam Indonesia merupakan sebuah nilai lebih, yang jarang dimiliki oleh Negara yang memiliki penduduk muslim lainnya. Ini kiranya yang harus tetap dijaga kelestariannya oleh seluruh lapisan umat muslim Indonesia, sebagai ciri khas tersendiri Islam Indonesia dimata dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun