Catatan ini merupakan sebuah komentarku di FB. setelah saya menulis status di situs jejaring sosial itu yang berkaitan dengan filsafat, ada seorang teman FBku yang memberikan komentar sedikit sinis terhadap status itu, walaupun sedikit bercanda tapi hal itu seakan-akan menilai peran negatif filsafat dalam dunia islam. Memang perkembangan filsafat dalam islam selalu dipandang negatif oleh kaum muslim sendiri walaupun banyak filosof islam, tapi tidak berkembang di ranah mindset kaum muslim, melainkan yang berkembang dalam mindset kaum barat. Silahkan simak status yang kutulis itu : “atif ‘iroqi dan abid jabiri, dua tokoh yang berkontsribusi menulis buku kajian filsafat islam, semakin memberikanku jalan terang.” Abdurahman : Karena jurusan anda, buat saya gak ada terangnya. wkkwkwkkw Saya : saya akui efek dari pengkafiran para filosof oleh imam gozali karena kurang memahaminya akan filsafat, sangat berpengaruh dalam berkembangnya filsafat islam di ranah kaum muslim sendiri. sehingga umat muslim sangat terpuruk hingga saat ini. padahal kalo kita mau membuka mata terhadap filsafat islam, terutama filsafat maghrib (bagian barat) berpengaruh terhadap kemajuan dunia barat. sebab filsafat maghrib merupakan hasil akhir dan penyempurnaan filsafat itu sendiri hingga bener-bener mapan dalam aspek kemanusiaan dan ketuhanan, terutama penyempurnaan dari filsafat islam di masyriq yang belum menemukan kemapanan (ada yang mengatakan karena terjerumus kepada neo-platonis) sehingga dengan mudahnya dikafirkan. penyempurnaan filsafat islam maghrib sendiri diawali oleh ibn bajah yang memapankan peranan filsafat dalam aspek kemanusiaan, dalam artian membahas seluk beluk sistem tatanan manusia dalam sebuah kelompok yang menjadi kesatuan bermasyarakat. ini penyempurnaan dari filsafat masyriq al-farobi di madinah al-fadilahnya, kepada tadbir al-mutawahidnya ibn bajah. sedangkan penyempurnaan pandangan filsafat kaitannya dengan pembahasan aspek ketuhanan, yang membahas masalah metafisika zat tuhan dan kaitannya dengan syari’at. kemapanan filsafat ini terdapat pada ibn rosyd yang berhasil menyandingkan filsafat dengan syari’at di fashl maqolnya, dan meluruskan tuduhan kekafiran para filosof yang dikafirkan oleh imam ghozali dalam tahafut-tahafutnya. dan itu berkat petunjuk gurunya ibn thufail yang belum berhasil melakukan hal itu, dengan menyuruh ibn rosyd mendalami filsafat aristoteles, hingga ibn roysd menjadi orang satu-satunya yang bisa menjadi penjelas/komentator/pen-syarah filsafat aristotelean. kenapa abid jabiri dan atif iroqi sangat getol menelorkan karya kajian filsafat islam? sebab umat islam akan sadar dan terbangun dari keterpurukannya setelah mengetahui pentingnya kajian filsafat untuk memajukan peradaban sebagaimana yang dimanfaatkan oleh dunia barat setelah memahami pemahaman para filosof muslim, sedangkan oleh umat muslim dikebiri. sebenarnya musuh umat islam adalah ketidak tahuan kawan.[] Demikianlah catatan polosku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H