Mohon tunggu...
Rifah LailatulAzizah
Rifah LailatulAzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Keagamaan

1 Juli 2022   15:47 Diperbarui: 1 Juli 2022   15:55 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pesantren ada dua, yang kilat dan yang sama seperti sekolah, dengan tujuan yang sama yakni mengajar kan santri santri nya tentang agama Islam secara lebih dalam, seperti: jujur, berbuat dan menjaga hubungan baik ke sesama manusia dan Tuhan (Hablum minannas, Hablum minallah). Berikut adalah data masyarakat yang berhasil di dapatkan mengenai presentase agama di Indonesia: christiani 6.9%/16,5 juta jiwa, hinduism 1.7%/4 juta jiwa, Islam 87.2%/207,2 juta jiwa, confucius 0.05%/0,1 juta jiwa, buddhism 0.7%/1,7 juta jiwa, catholic 2.9%/7 juta jiwa. 

Jika kita ingin menerapkan nilai fenomenologi pada diri kita sendiri, kita harus mendatangi tempat tempat yang mempunyai interaksi sosial dan agama. Adapun manfaat ketika kita berhasil menerapkan nilai fenomenologi pada diri kita. Setiap hari orang beragama menjalani hidup sesuai dengan nilai nilai agama nya yang berlaku. 

Setiap agama selalu mengajarkan kebaikan. Manusia yang menyebarkan/membagi kebaikan kepada sesama ini terkadang bisa menjadi sebuah kesaksian. Kesaksian yang memberikan pembelajaran hidup kepada orang lain. 

Ada juga beberapa orang yang berpendapat bahwa fenomenologi adalah aneka ragam dari agama yang memiliki arti khusus bagi kepercayaan masing masing yang menyebabkan adanya interaksi sosial bagi sesama pengikutnya. Misalnya orang muslim memiliki ajaran memakai hijab, yang mungkin tidak di miliki oleh agama lain. 

Ada juga yang berpendapat bahwa agama bisa mengontrol perilaku yang di satu sisi tidak bisa di atur oleh hukum. Misalnya tidak ada peraturan di hukum kalau harus menolong orang lain, tapi di agama di ajarkan untuk menolong sesama, menurut mereka dimana saja bisa untuk menerapkan nilai nilai agama, walaupun berbeda agama tapi yang di ajarkan tetap baik. 

Memaafkan orang lain di agama Islam dan di agama lain pasti di ajarkan untuk mengampuni/memaafkan musuh mu. Jadi tidak peduli negara tersebut dominan agamanya apa tapi bagaimana caramu menjalani hidup yang baik dan benar..

Opini : semoga dari sini kita semua bisa sama sama menyadari akan pentingnya agama yang selalu menjadi fenomena dalam masyarakat. Dimana agama memiliki peran besar dalam kehidupan manusia, menjadi patokan bagaimana manusia menjalani hidup dengan baik  sesuai dengan aturan tuhan baik dalam interaksi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun