Mohon tunggu...
Rifaatul
Rifaatul Mohon Tunggu... Arsitek - Pwk unej

Pwk unej

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Digital Marketing sebagai Media Promosi Usaha Catering di Masa Pandemi Covid-19

30 Agustus 2021   11:55 Diperbarui: 6 September 2021   22:06 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk dari tri dharma perguruan tinggi. KKN Back To village 3 Universitas Jember unej.ac.id dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2021 hingga 10 September 2021. Kegiatan KKN Back To village 3 ini dilakukan sebagai salah satu upaya pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dengan membantu masyarakat dimasa pandemi covid 19. Dengan mengambil tema Pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid, sebagai mahasiswa KKN maka pengabdian ini ditujukan dengan sasaran para pemilik usaha kecil yang ada di daerah tempat tinggal saya, yaitu Kelurahan Jogotrunan Lumajang.

KKN BTV 3 kali ini dilakukan secara daring dan luring, untuk kegiatan luring dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat meliputi menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kegiatan KKN kali ini meskipun berjalan di tengah pandemi, harapannya tidak menurunkan tingkat kreativitas mahasiswa dalam berinovasi dalam pengembangan wirausaha masyarakat.

Kelurahan Jogotrunan merupakan kelurahan yang berada di Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Kelurahan Jogotrunan memiliki luas wilayah sebesar 14,78 km2 dengan jumlah penduduk sebesar 9.782 jiwa berdasarkan data yang ada pada Kecamatan Lumajang Dalam Angka tahun 2020. Kelurahan Jogotrunan pada sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Jogoyudan, Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tukum, Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Karangbendo, dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Ditotrunan.  Kelurahan Jogotrunan terbagi menjadi 4 lingkungan meliputi Lingkungan krajan, Lingkungan Tanjung, Lingkungan Klapan, dan Lingkungan Bagusari.

Peningkatan kasus Covid-19 yang terus terjadi di Indonesia mengakibatkan pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Dampak yang disebabkan oleh adanya Covid 19 sangat mempengaruhi kondisi perekonomian masyarakat. Mulai dari penurunan jumlah penjualan yang disebabkan oleh kebijakan PPKM pembatasan jam kerja dan larangan dalam berkerumun. Seperti yang ada pada usaha catering yang ada di lingkungan Bagusari Kelurahan Jogotrunan. Selama masa pandemi ini, omset usaha cateringnya semakin menurun sehingga mempengaruhi kondisi ekonomi pemilik usaha. Seperti yang kita tahu, usaha catering sangat dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat melibatkan banyak orang, sedangkan pada saat pandemi ini kegiatan yang menimbulkan kerumunan sudah tidak diperbolehkan. Selain itu sistem pemasaran yang diterapkan masih konvensional yaitu hanya melalui informasi mulut ke mulut sehingga pemasaran hanya diketahui oleh masyarakat yang ada di lingkungan kelurahan saja.

Oleh karena itu saya Rifa'atul Mahmudah, Mahasiswa KKN Universitas Jember Back To village 3 di Kelurahan Jogotrunan tertarik untuk membantu pelaku usaha dengan cara melebarkan sistem pemasaran sehingga produk dapat dikenal masyarakat luas dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian pelaku usaha. Sistem pemasaran yang akan digunakan yaitu menggunakan media sosial dimana seperti yang kita ketahui dengan menggunakan media sosial kita dapat melihat dunia yang lebih luas lagi. Promosi menggunakan media sosial saat ini sangat banyak digunakan oleh pelaku-pelaku usaha yang ada untuk mempromosikan produknya, sehingga saya tertarik untuk mengenalkan media sosial ini sebagai media pemasaran produk usaha yang dimiliki oleh pemilik usaha yang ada di lingkungan Bagusari Jogotrunan Lumajang ini.

Kegiatan KKN dilakukan dalam 4 tahapan yaitu observasi, pendampingan, pelatihan, dan evaluasi. Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada usaha catering. Pendampingan dilakukan untuk mendampingi pemilik catering dalam pembuatan akun dan dalam pembuatan produk. Pelatihan dilakukan dengan mengenalkan pemilik catering terhadap sosial media dan bagaimana cara mengelola akun tersebut agar dapat dikenal banyak orang. Dan tahap terakhir yaitu evaluasi yang dilakukan untuk melihat seberapa efektif akun tersebut terhadap penjualan usaha catering.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun