Maraknya Ragam Bahasa remaja perkotaan yang menggeser eksistensi penggunaan ragam bahasa indonesia yang baik dan benar di kalangan remaja
Bahasa merupakan alat komunikasi antara anggota masyarakat yang berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Terdapat 3 jenis Bahasa yang dapat digunakan dalam berinteraksi, yaitu Bahasa verbal, nonverbal, dan Bahasa isyarat. Bahasa verbal adalah Bahasa yang bisa diungkapkan secara nyata, contohnya seperti : menangis, makan, membaca. Bahasa nonverbal adalah Bahasa yang diungkapkan lewat gestur tubuh atau mimik muka, contohnya seperti : mata melotot dapat bermakna marah, tangan melambai bisa berarti makna perpisahan. Sedangkan Bahasa isyarat adalah Bahasa yang digunakan oleh orang yang memiliki keterbatasan seperti tuna rungu, misalnya: Gerakan tangan yang mengartikan sesuatu.
Terlepas dari berbagai jenis Bahasa di atas, Bahasa Indonesia berkembang mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya adalah munculnya Bahasa gaul, Bahasa gaul adalah Bahasa nonformal yang digunakan untuk pergaulan dalam komunitas tertentu. Bahasa gaul merupakan modifikasi dari berbagai Bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, Bahasa daerah, Bahasa prokem, dan juga bahasa asing. Bahasa gaul memiliki ciri khas yaitu singkat, kreatif, dan hanya bersifat sementara.
Tidak sedikit remaja yang beranggapan bahwa mereka adalah orang paling keren ketika menggunakan Bahasa gaul daripada menggunakan Bahasa Indonesia. Bahkan mereka seolah sedang berlomba menggunakan bahasa gaul yang notabene nya malah menomor duakan Bahasa Indonesia. Tidak heran, Ketika ditanya beberapa Bahasa baku contohnya seperti balsem, apotek, sebagian dari mereka banyak yang tidak mengetahuinya.
Kadangkala di lingkungan sekolah juga, para remaja sulit untuk menggunakan Bahasa yang baku ketika melakukan presentasi tugas, diskusi, ataupun yang lainnya. Mereka kadang masih menggunakan Bahasa gaul tersebut dengan alasan banyaknya Bahasa tersebut yang telah berkembang sehingga membuat mereka kebingungan untuk memilah dan memilih Bahasa mana yang tepat dan standar untuk digunakan.
Sebagai penerus bangsa, para remaja harus memiliki kesadaran penuh bahwa mereka lah yang akan mewariskan Bahasa dan budaya bangsa kepada anak, cucu, dan keturunannya. Apa yang akan terjadi jika saat ini, mereka disibukkan dengan penggunaan Bahasa gaul ? memang benar, penggunaan Bahasa gaul ini tidak bisa dihindari karena berkembang sesuai dengan zaman yang ada. Tapi, jika sudah begini siapa yang paling bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan Bahasa Indonesia ? penggunaan Bahasa gaul bisa saja tidak menyalahi aturan kebahasaan, malah justru semakin membuat kita cinta terhadap Bahasa Indonesia, tapi apakah mungkin ?. Contoh Bahasa gaul yang diucapkan oleh remaja sekarang seperti kata aku berubah menjadi gue, kata norak atau udik berubah menjadi kamseupay, kata ibu dan ayah berubah menjadi nyokap dan bokap.Â
Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang kaya akan kosakata Bahasa daerah dan Bahasa serapan dari Bahasa asing. Contohnnya seperti "bank" yang diambil dari Bahasa inggris dan bisa menjadi bagian dari Bahasa indonesia. Berbeda dengan Bahasa gaul, pada zaman ini meskipun Bahasa gaul lebih banyak dan lebih sering digunakan. Tapi tidak serta merta Bahasa ini bisa menjadi bagian dari Bahasa Indonesia. Karena sifatnya yang "slengean" yang membuat Bahasa gaul tidak bisa disepadankan dengan Bahasa Indonesia. Maraknya penggunaan Bahasa gaul sehingga menimbulkan beberapa dampak negative terhadap kehidupan remaja zaman sekarang, diantaranya :
- Kesulitan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia akan tersingkirkan karena banyak remaja memilih menggunakan Bahasa gaul dalam berkomunikasi dan menggunakan Bahasa Indonesia hanya dalam forum resmi saja. Sesuatu akan menjadi kebiasaan apabila dilakukan berulang-ulang, bagaimana Bahasa Indonesia akan tetap eksis apabila penggunaanya tidak diutamakan ?
- Perilaku tidak sopan, dari segi norma penggunaan Bahasa gaul melanggar etika Ketika digunakannya pada orang yang lebih tua. Sebagian Bahasa gaul juga sulit untuk dipahami, sehingga bisa saja menyinggung orang lain.
Slogan "Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Dan Kuasai Bahasa Asing" itu sangat tepat untuk dilakukan. Jika bukan kita yang melestarikannya, lalu siapa ? Bahasa Indonesia tidak akan dikenal oleh anak cucu kita dimasa yang akan mendatang, apabila saat ini penggunaan Bahasa nya pun dianggap asing. Jangan sampai negara lain mengakui Bahasa indonesia sebagai bagian dari Bahasa mereka. Hal tersebut bisa saja terjadi apabila banyak remaja yang merasa malu atau minder ketika menggunakan Bahasa Indonesia dan merasa lebih percaya diri ketika menggunakan Bahasa gaul atau Bahasa asing.
Memupuk kecintaan kita terhadap Indonesia, bisa dimulai dari penggunaan bahasanya. Dan kalau pun harus menggunakan Bahasa gaul, harus tetap memperhatikan bahwa Bahasa itu tidak merusak aturan berbahasa Indonesia. Bergerak dari fenomena tersebut, alangkah baiknya kita sebagai warga Indonesia melakukan langkah-langkah pencegahan agar Bahasa Indonesia tidak punah ditelan zaman. Pemerintah bisa mengambil peran untuk mengampanyekan pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Mungkin diawali dengan membuat komunitas berbahasa Indonesia yang membuat setiap remaja tertarik untuk mengikutinya, menjadikan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pengantar dalam pendidikkan. Selain itu, orang tua juga harus ikut andil dalam melestarikan Bahasa Indonesia. Jika di lingkungan keluarga sudah terbiasa menggunakan bahasa Indonesia, maka akan mempermudah para remaja dalam melestarikannya. Adapun cara lain yang dapat dilakukan untuk membuat kita bisa melestarikan bahasa Indonesia adalah dengan mengikuti lomba yang didalamnya menggunakan keterampilan berbicara menggunakan Bahasa Indonesia yang baik.
Bahasa gaul merupakan dampak dari pergaulan zaman sekarang, salah satunya dampak dalam pergaulan dunia maya. Alangkah bijaknya jika kita sebagai pengguna media sosial mampu memfilter mana kalimat yang baik dan pantas digunakan untuk melestarikan Bahasa Indonesia. Sebagai remaja yang baik pun, sudah seharusnya kita mengutamakan Bahasa Indonesia dari Bahasa apapun. Menghargai proses terbentuknya Bahasa resmi Negara ini, merupakan salah satu bentuk jiwa nasionalisme kita terhadap negara. Cara menghargai Bahasa Indonesia yaitu dengan menggunakannya sebaik mungkin tanpa ada campur aduk dengan Bahasa lain.
Dari berbagai sumber referensi