Mohon tunggu...
Rifa Hasna
Rifa Hasna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya merupakan mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Pola Pikir Masyarakat tentang Sampah Melalui Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dan Non Organik

15 Maret 2023   17:03 Diperbarui: 15 Maret 2023   17:09 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang dihadapi masyarakat Indonesia pada umumnya. Bisa dikatakan sampah setiap hari dihasilkan oleh ibu rumah tangga, baik sampah organik maupun non organik. Sampah ini tergolong sampah yang ramah lingkungan karena dapat di urai oleh bakteri secara alami dan berlangsungnya cepat. Sampah  non organik adalah sampah yang berasal dari sisa manusia yang sulit untuk di urai oleh bakteri.

Dusun Pondok, Desa Sampang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, merupakan daerah pegunungan dan perbukitan. Hal ini seiring dengan pola pikir masyarakat yang menganggap sampah tidak dapat dimanfaatkan lagi dan kebiasaan membakar sampah masih mendarah daging di masyarakat dusun Pondok dalam menangani permasalahan sampah.

Sementara sampah yang bersumber dari rumah tangga semakin hari semakin meningkat volumenya. Hal ini mengakibatkan masyarakat desa lebih memilih untuk membakar sampah rumah tangga di pekarangan rumah masing-masing. Tetapi hal ini akan menimbulkan berbagai permasalahan baru seperti wabah penyakit dan kerusakan atau menurunnya kualitas lingkungan masyarakat.

Masalah pencemaran lingkungan akibat minimnya pengelolaan sampah merupakan masalah dimana pada beberapa wilayah belum teratasi dan menjadi beban dan permasalahan serius di hampir seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota. Masalah tersebut muncul disebabkan karena sampah (khusus sampah yang bersumber dari rumah tangga) tidak tertangani dengan baik. Rendahnya kesadaran masyarakat, keterbatasan lahan TPA, kurangnya pengetahuan masyarakat dalam membedakan dan mengelola sampah.

Kelompok KKN Dusun Pondok mengatakan bahwa perlu adanya penanggulangan masalah tersebut, yang dimulai dari tingkat rumah tangga. Tujuannya adalah agar masyarakat setidaknya dapat mengelola dan mengolah sampah yang dihasilkan oleh masing-masing rumah tangga dapat dimanfaatkan oleh rumah tangga tersebut. Karena pada dasarnya masyarakat mempunyai potensi besar dalam memberikan kontribusinya dalam hal pengolahan sampah.

Program pengabdian melalui kerja kuliah nyata di Dusun Pondok dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 Agustus 2018. Kegiatan ini dihadiri oleh 40 orang masyarakat dusun pondok yaitu Kader PKK, Kader Posyandu, dan tokoh masyarakat dari kalangan, pemuda, anak-anak. Program pengabdian masyarakat berupa sosialisasi pengolahan sampah yang memberikan pengetahuan tentang kajian sampah.

Metode ceramah dan penyuluhan bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kajian sampah, jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Materi-materi yang disampaikan dapat meningkatkan pengetahuan mereka dibuktikan dengan respon yang cepat dalam menjawab semua. Masyarakat sangat antusias untuk bertanya dan mengikuti alur kegiatan yang diselenggarakan. Pengenalan jenis sampah secara dini dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi untuk lebih dalam memahami bagaimana pengelolaan setiap jenis sampah yang ada disekitar kita.

Kendala yang terdapat di Dusun Pondok yaitu belum tersedianya tempat sampah yang sesuai dengan jenisnya. Untuk itu, dalam kegiatan ini juga memberikan tempat, agar masyarakat dapat menerapkan apa yang disampaikan tentang pembuangan sampah sesuai dengan jenisnya. Pengadaan tempat sampah ini juga dilakukan dikarenakan tidak ada tempat khusus untuk membuang sampah masyarakat Pondok.

Pendampingan dilakukan untuk meningkatkan kreativitas pengelolaan sampah baik dalam jenis produksi maupun kemasan/hasil dari produksi tersebut dan pemasaran atas hasil produk. Kegiatan ini dapat dijalankan dengan kegiatan penguatan kelompok usaha yang diadakan atas dasar pelatihan koperasi desa, guna menjalinnya kerjasama kelembagaan pemerintah dengan masyarakat setempat. Kegiatan ini dapat dijalankan dengan kegiatan penguatan kelompok usaha yang diadakan atas dasar pelatihan koperasi desa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun