Mohon tunggu...
Rifa Hasna
Rifa Hasna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya merupakan mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Eksistensi Endong Panah Kasumedangan serta Sejarah Perkembangannya

28 Oktober 2022   13:49 Diperbarui: 28 Oktober 2022   13:52 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panahan ialah sebuah kegiatan yang bertujuan melatih fokus dengan menggunakan busur panah yang di tembakan pada satu titik tujuan, dalam literatur lain panahan dapat di artikan sebagai sebuah kegiatan menggunakan busur panah untuk menembakan anak panah (id.wikipedia.org). Selain itu panahan dapat diartikan sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam kejuaran nasional ataupun olimpiade. Eksistensi sejarah panahan telah ada sejak 5000 tahun lalu sebagai alat untuk berburu. 

Dalam melaksanakan olahraga panahan tentunya akan sangat membutuhkan  alat yang bernama busur. Sejauh literatur tentang panahan berada, busur telah ditemukan pada masa paleolitik atau awal periode mesolitik. Panah tradisional yang menjadi pelopor bagi panah-panah modern awalnya dibuat dari kayu pinus dan terdiri dari poros utama dan sebuah poros depan sepanjang 15-20 Cm atau 6-8 inchi dengan sebuah titik batu. Panahan berkembang pesat di asia sejak masa predinastik (masa sebelum ada kerajaan).

Panahan terbagi akan dua jenis, yaitu: panahan modern dan panahan tradisional. Panahan modern ialah panahan yang dipertandingkan dalam olimpiade, sedangkan panahan tradisional merupakan satu olahraga yang bertujuan untuk melestarikan satu kebudayaan. 

Dalam aspek panahan tradisional tentunya di Indonesia memiliki banyak budaya panahan tradisional, utamanya di daerah Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Disana terdapat satu kebudayaan mengenai panahan, yang mana di Sumedang dikenal sebagai "ENDONG PANAH".

Endong panah merupakan salah satu peninggalan dari zaman kerajaan berupa seni olahraga tradisional. Dahulu di kabupaten Sumedang terdapat suatu kerajaan besar bernama Kerajaan Sumedang Larang, dimana kala masa jayanya kerajaan ini hampir menguasai seluruh pulau Jawa Barat. Adapun endong panah merupakan seni olahraga tradisional panahan kasumedangan hasil dari peninggalan zaman tersebut. Adapun fungsi dari panahan kasumedangan ini bertujuan untuk perang, berburu, dsb. Panahan Sumedang tidak terbatas oleh gender baik itu pria ataupun wanita, karena pada dasarnya endong panah ini terbagi akan 2 jenis: 

  • Kartabihwa

Kartabihwa ialah pasukan pemanah laki-laki. Selain dalam aspek perang, kartabihwa juga dapat dijadikan pasukan berburu dengan keseluruhan anggotanya ialah laki-laki.

  • Pringarwesi

Pringarwesi ialah pasukan pemanah perempuan. yang dalam hal ini bertindak sebagai kekuatan tambahan dalam suatu peperangan, selain itu pasukan perempuan ini dapat menjadi pasukan pemburu hewan untuk memenuhi kebutuhan hidup kerajaan/keluarga.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Endong panah sebagai panah tradisional kasumedangan memiliki kesamaan/kemiripan dengan panah tradisional Jogjakarta yaitu "Jegulan". Adapun kesamaan antara endong panah dengan jegulan terdapat pada pelaksanaannya saat menarik panah dalam posisi duduk sila. Endong panah sebagai alat perang tradisional kasumedangan memiliki fungsi diantaranya, yaitu:

  • Ketahanan pangan

Yang dimaksud ketahanan pangan pada fungsi endong panah ialah sebagai alat untuk berburu/alat untuk memenuhi sumber daya alam untuk kebutuhan sehari-hari dalam aspek kerajaan/keluarga.

  • Ketahanan prajurit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun