Mohon tunggu...
Rifa Fauzia
Rifa Fauzia Mohon Tunggu... Freelancer - Woman - Blogger - Pendidikan - Anak-Anak

“Smart enough to know when you need help, and brave enough to ask for it.”

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

The Legend Of Mang Iping

21 November 2024   06:35 Diperbarui: 21 November 2024   07:28 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

        

          Keberadaannya selalu disambut dengan antusias para siswa di kawasan SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Cingised Bandung. Mang Iping seorang bapak berpenampilan rapi tanpa sebatang rokok di tangannya yang setiap hari menjajakan dagangan batagor (Baso Tahu Goreng), siomay dan cilok. Sejak 1997 ia telah berjualan di sekitar Cingised, awal tahun 2010 gerobaknya setia berdiri di belakang SDIT Luqmanul Hakim Bandung. Mulanya harga dagangan dijualnya 500 rupiah, seiring kenaikan harga bahan baku mengalami kenaikan menjadi 1000 rupiah. 

          Harga dagangan yang terbilang murah dan terjangkau di kantong anak SD, gerobaknya selalu penuh pembeli. Tak hanya siswa atau guru saja, orang tua yang menjemput juga orang-orang yang melintas selalu membeli dagangan Mang Iping yang rasanya pas di lidah kebanyakan orang. Batagor, baso tahu, juga cilok yang dijajakan merupakan hasil racikan Mang Iping sendiri. Setiap hari di pukul 3 dini hari Mang Iping sudah menerjang pasar tradisional untuk membeli bahan-bahan dasar. Bumbu kacang penambah cita rasa dagangannya pun adalah hasil racikannya sendiri. 

(Dokumentasi Pribadi Penulis)
(Dokumentasi Pribadi Penulis)

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

          Walau dagangannya tak setiap hari terjual habis, Mang Iping selalu bersyukur dengan hasil yang didapatnya. Berapapun omset yang didapatnya menjadi rezeki yang harus disyukurinya. Keberkahan itu pun yang selalu ia rasakan sehingga beliau masih bertahan hingga kini. Dari Senin hingga Sabtu, Mang Iping selalu berjualan di kawasan Cingised, dimulai pukul 8 pagi hingga pukul 17.30. Jika sekolah libur, Mang Iping akan berkeliling atau stand by di kawasan Cingised. Hari Minggu menjadi hari libur untuknya. 

          Mang Iping menjadi satu-satunya penjual yang diizinkan berjualan di sekitar sekolah karena dikenal higienis. Mang Iping pun membuka PO (Pre Order) makanan dagangannya, harga yang diberikan bisa disesuaikan dengan permintaan pesanan. Jika konsumen menginginkan ukuran yang lebih besar juga rasa yang lebih lezat tentu harganya mengalami perubahan disesuaikan dengan harga bahan bakunya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun