"Teng Teng Teng... "
Suara ketukan katel yang dipukul oleh spatula setiap hari terdengar menggema. Menurut sejarahnya nasi goreng tercipta dari kebiasaan orang-orang yang tidak suka membuang-buang makanan. Oleh karena itu, mereka menyayangkan apabila nasi yang tersisa dibuang begitu saja. Nasi yang tersisa itu lebih baik dimasak kembali sehingga menjadi sebuah makanan yang enak disantap. Orang-orang yang merantau membuat nasi goreng dengan bahan-bahan lokal yang tersedia dan cara memasak yang berbeda-beda. Sehingga terciptalah nasi goreng yang beragam.
Makanan yang digemari berbagai kalangan juga usia ini masih menjadi favorit hingga kini. Nasi goreng bisa disantap saat sarapan, makan siang, dan makan malam. Dilansir dari (kompas.tv) Menurut pakar kuliner nusantara, Dwi Larasatie dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Ada 104 jenis nasi goreng yang tersebar di Indonesia, dan baru 36 jenis nasi goreng yang bisa ditelusuri asal usulnya. Pulau Jawa memiliki 20 varian nasi goreng yang tersebar dari ujung barat sampai timur.
Varian nasi goreng terbanyak dimiliki Sunda yaitu sebanyak 4 varian. Sementara Sumatera Utara, Yogyakarta dan Bali masing-masing memiliki 3 varian. Wah menarik bukan? Tak hanya suku yang bervariasi jenisnya, nasi goreng pun banyak jenisnya. Dengan berbagai jenis dan bumbu menjadikan nasi goreng sebagai makanan kegemaran masyarakat Indonesia hingga kini.
