Mohon tunggu...
Riezki sejati
Riezki sejati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kepoin aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peradaban Arab Pra-islam

7 Juni 2020   10:51 Diperbarui: 7 Juni 2020   10:52 14241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum agama Islam datang, bangsa Arab telah mempunyai berbagai macam agama, adat istiadat, akhlak, dan peraturan-peraturan hidup. Bangsa Arab terbagi atas dua bagian, yaitu penduduk gurun pasir dan penduduk negri. Peradaban bangsa Arab masa pra-Islam dipengaruhi budaya dari beberapa Bangsa disekitarnya yang lebih maju, yaitu dari segi arsitektur, mata pencaharian, dan lainnya. Pengaruh budaya tersebut masuk melalui beberapa jalur, mulai dari jalur perdagangan, kerajaan-kerajaan, dan melalui jalur penyebaran agama Kristen dan Yahudi.

Mata pencaharian bangsa Arab pra-Islam sebagian besar adalah bertani dan berkebun, terutama di daerah Najran. Selain itu juga mereka membuat alat-alat dari besi dan baja, seperti perhiasan dan senjata. Bangsa Arab masa pra-Islam sebagian besar menganut kepercayaan terhadap banyak dewa yang diwujudkan melalui bentuk-bentuk berhala dan patung. 

Jadi penduduk bangsa Arab Pra-Islam juga banyak yang bermata pencaharian sebagai pembuat patung dan berhala. Kala itu berhala tersebut berpusat di Ka'bah. Berhala-berhala yang sangat diagungkan penduduk di Arab pra-Islam meliputi berhala Hubal, berhala Latta, dan berhala Uzza, karena mereka percaya bahwa berhala tersebut memiliki kekuatan yang hebat dibandingkan dengan berhala lainnya.  

Bangsa Arab pra-Islam sangat menjunjung tinggi budaya mereka, sangat menjaga keutuhan budaya dan bangga dengan budaya mereka, namun bangsa Arab Pra-Islam sangat sensitif dengan penduduk dari luar. Penduduk Arab Pra-Islam juga memiliki postur tubuh yang lebih ideal jika dibandingkan dengan penduduk Eropa. Perawakan bangsa Arab lebih gagah dan perkasa, hal tersebut mungkin juga dipengarui oleh pekerjaan sehari-hari mereka, yaitu bercocok tanam, yang memerlukan banyak tenaga. 

Saat itu mereka dipimpin oleh kepala suku, dimana semua aturan yang ada tentunya berasal dari kepala suku, dan kuasa hukum tertinggi adalah kepala suku, biasanya kepala suku dipillih dari keluarga yang memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan hidup penduduk Arab tersebut, bisa dari keluarga terkaya, atau keluarga yang memiliki banyak keturunan. Dan dikarenakan di masa itu masih menganut sistem kepala suku, posisi seorang wanita sangat rendah, maka tidak sedikit wanita yang dijadikan budak disaat itu, namun berbeda cerita jika seorang wanita berasal dari keluarga kerajaan.

Sejarah bangsa Arab pra-Islam penduduk gurun pasir hampir tidak dikenal orang, karena dikawasan tersebut sangatlah primitif dan jarang dikunjungi oleh orang dari wilayah luar (yang lebih maju). Bangsa Arab juga terkenal dengan kebiasaannya berperang, alasan berperang adalah untuk bertahan hidup, menjaga keamanan dan keutuhan wilayah mereka. Tentu saja dipeperangan akan ada yang kuatlah yang akan bertahan. Bangsa Arab Pra-Islam buta huruf, jadi tidak banyak barang ataupun peninggalan yang ditemukan untuk menguak sejarah mereka lebih dalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun