Secercah bianglala
menjulang di kelokan semburat di barat hamparan langit merekam jutaan rona alam yg tak terlukiskan Berteduh aku di pagi ini Dimuka kusen-kusen yg kacanya mulai kusut memandang aku sebuah botol plastik akua jantungku ikut berdenyut menatap bening tirta yg bersinar rona wajahku tergambar di dinding-dinding plastik kulihat setitik noda melayang-layang berkelebat bebas namun, aku mengerti diri yg dahaga ini hendak meneguk isi botol itu aku tak tega karena hanya sisa sepertiga
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI