Jubah tak lagi berwarna merah Tandas jiwa pun tertimpa suci tertadah Kala dua ban kecil dengan selangkang biru pulang pergi mengantarkanku ke kampus senja berkelir rindang Serentetan manusia berintilegensia saling beradu muka, sebagian berceloteh tertawa sebagian bungkam sedih barangkali menerpa ratu wajahnya ah, itu bukan pemandangan yg mengasyikkan hilir mudik itu masih kalah dengan arus sini arus yang mengalir dari sunyi ke sunyi disini di balik kayu aku bersendu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!