Mohon tunggu...
Riesma Yanie
Riesma Yanie Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer and traveller

Senang menulis untuk mengisi waktu luang dan healing sederhana

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Baru Bermain Qasidah

9 Mei 2023   18:08 Diperbarui: 9 Mei 2023   18:13 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas moment Idul fitri ada yang kurang rasanya jika tak mengadakan halal bihalal sebagai rasa bersyukur tak terhingga kepada Allah SWT atas nikmatnya kita bisa merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan kewajiban ibadah puasa Ramadan mengejar pahala demi menggapai ridhoNya. 

Pastinya siapapun sudah familiar dengan istilah Halal Bihalal  ini yaitu suatu kegiatan saling bermaaf-maafan atas kesalahan atau kekhilafan di masa lalu setelah lebaran. Jadi, dengan harapan  menjaga silaturahmi ini, dapat mengubah hubungan sesama manusia dari benci menjadi senang, sombong menjadi rendah hati dan dari dosa menjadi terbebas dari dosa sehingga kita kembali ke fitrinya seperti makna dari Idul Fitri.

Dalam rangka menyemarakkan acara Halal Bihalal di lingkungan IGTKI di awal mei ini, sekolah TK gabungan dari binaan 2 kramat jati mengisi acara Qasidah dimana akan dimainkan oleh para guru kurang lebih jumlahnya 20 orang terdiri vokal utama, backing vokal,  pemain rebana dan tamborin kecrek. Termasuk banyak juga personil Qasidah kami ini, alasannya biar semakin kompak dan ramai suasananya pada saat perfomance nanti. 

Sumber gambar: www.kibrispdr.org
Sumber gambar: www.kibrispdr.org

Akupun kebagian pegang tamborin kecrek, tidak apa-apalah dibanding bagian backing vokal atau rebana secara suara tidak terlalu merdu sedangkan kalau main rebana lumayan bikin pegal juga merah tangan sedangkan main tamborin kecrek cukup digoyang saja mengikuti irama dari rebana yang dipukul. Awal latihan sedikit kaku pegang kecreknya secara tak biasa bermain musik sih soalnya biasanya mainnya dengan alat-alat dapur. Hehe ketika latihan ke-2 dan ke-3 alhamdulillah sudah bisa memainkannya secara santai bagai di pantai senggigi. 

Dari main qasidah ini jadi dapat insight baru juga pengalaman berharga dan menyenangkan kalau bermain qasidah tak semudah membalikkan telapak tangan diperlukan kekompakan dan keselarasan nada dengan alat-alat musik yang dimainkan sehingga menghasilkan lagu enak didengar dan menyampaikan pesan-pesan islami yang bermanfaat dari syair indah yang dilantukan. Semoga kesenian qasidah ini tetap lestari mengikuti perkembangan zaman yang ada dan tetap bersemayam di hati pencintanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun