Melihat lebih menarik daripada mendengarkan suatu hal. Visual storytelling dapat digunakan untuk menceritakan suatu hal dengan menggunakan indera penglihatan.Â
Definisi
Menurut Echols (1975) , storytelling terdiri atas dua kata yaitu story berarti cerita dan telling berarti penceritaan. Penggabungan dua kata storytelling berarti penceritaan cerita atau menceritakan cerita.
Storytelling merupakan sebuah seni untuk menceritakan peristiwa lewat percakapan maupun visual yang digunakan unutk menarik perhatian audience.Â
Menurut https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2019/04/visual-storytelling-seminar-toolkit.pdf  visual storytelling yaitu foto, video, simbol,warna, kata untuk menyampaikan ide atau pesan melalui bentuk visual. Visualstory telling digunakan untuk menyederhaakan informasi yang kompleks sehinggamudah dipahami oleh orang yang melihat.Â
TeknikPenceritaan Visual Storytelling
1.    Monomyth
Teknik penceritaan dengancerita seperti perjalanan seorang  yangsukses lalu jatuh hingga akhirnya bisa bangkit dengan kesuksesannya juga.Contoh: cerita legenda Bawang Putih dan Bwang Merah.
2.    TheMountain
Gunung diibaratkan sebagai sebuah jalan yang berliku-liku sehingga teknik ini menggambarkan ada konflik yang terjadi dalam sebuah cerita. Sehingga cerita tersebut lebih menarik untuk diikuti kelanjutannya.Â
3.    Nested LoopsÂ
Dalam seubah ceritaterdapat cerita lagi yang lebih kecil sehingga cerita tersebut berlapis-lapis dan menjadi cerita yang kompleks.Â
4.    InMedias Res
Teknik cerita dengan menggunakan alur mundur kemundian menggunakan alur maju.Â
Bagaimana membuat storytelling yang efektif?
Storytelling yangberbelit-belit akan menyebabkan penonton jenuh dan terkesan tidak menarik. Makadari itu ada tiga cara untuk menggunakan storytelling yang efektif yaitu:
1.    Engageand Entice
Melibatkan orang untuk berpartisipasi dan menarik orang untuk membuat penonton dapat lebih lama dalam mengingatnya.Â
2.    Communicatea Convincing Argument
Menyusun konsep yang bisa mengundang orang untuk merespon dan meyakinkan.Â
3.    Draw The Viewer
Menarik serta mengundangpenoton dnegan cara membangun koneksi anatar konten dengan kehidupan mereka.Â
Menggunakan visual storytelling juga harus memperhatikan dua hal yaitusebagai berikut:
a.    How Things AreÂ
Artinya apa yang sedang terjadi atau bagaimana masalah tersebut dapat terjadi terjadi. Visual story telling harus mengetahui inti dari apa yang akan diceritakan dan bagaimana permasalahan tersebut dapat terjadi supaya penonton dapat mudah memahami inti cerita tersebut.Â
b.    How They OughtÂ
Idealny seperti apa,solusinya seperti bagaimana. Visual storytelling juga membutuhkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi. Solusi yang digunakan harus menjawab permasalahan yang sedang terjadi.Â
Bisakah visual storytelling salah?Â
Visual story telling dapat salah ketikaaudience tidak siap untuk menerima hal tersebut karena tidak memiliki pemahamanpada maslaha tersebut, kedua audience tidak merasa nyaman utnuk melihat haltersebut, ketiga menggunakan teknologi yang salah.Â
Daftar PustakaÂ
http://repository.unjani.ac.id/repository/6267cac44f3a6158fb4481dbbfedb5d7.pdf, diakses pada tanggal 12 April 2019Â
https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2019/04/visual-storytelling-seminar-toolkit.pdf , diakes padatanggal 12 April 2019
https://www.academia.edu/6779380/VISUAL_STORYTELLING_KELILING_DUNIA_BERBASIS_BAHASA_INDONESIA , diakses pada tanggal 20 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H