Mohon tunggu...
Riena Robiatul Norlaeli
Riena Robiatul Norlaeli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Pendidikan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Peningkatan Literasi Digital Pada Kalangan Mahasiswa

7 Juni 2024   11:42 Diperbarui: 7 Juni 2024   11:57 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Literasi Digital (Sumber: Arkansas Regional Innovation Hub)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini makin melaju pesat dan tidak menutup kemungkinan mengharuskan setiap manusia untuk memiliki kemampuan literasi yang cukup baik. Literasi yang dimaksud bukan hanya sekedar mampu membaca dan menulis, akan tetapi harus disertai dengan kemampuan lain yang mampu mengikuti setiap perkembangan pada abad 21 (Syabaruddin, 2022: 943). Pembelajaran abad 21 mengupayakan budaya literasi sebagai komponen yang perlu dikembangkan bersama melalui pendidikan yang terintegrasi dari lingkup keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Literasi merupakan keahlian individu dalam menggunakan potensi dan keterampilan pada saat memproses dan mencerna sebuah informasi dan memberikan sebuah solusi pada permasalahan sehari-hari, salah satu bentuk budaya literasi adalah literasi digital (Saputra, 2020: 95).

Literasi digital merupakan keterampilan seseorang dalam mengaplikasikan keterampilan fungsional pada perangkat digital sehingga dapat menemukan, memilih, dan memilah informasi, berpikir kritis, berkreativitas, berkolaborasi, dan berkomunikasi secara efektif (Saputra, 2020: 95). Menurut Febliza dalam Saputra (2020) mengemukaan bahwa literasi digital merupakan kecakapan hidup (life skills) yang tidak hanya mengikutsertakan kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, namun juga kemampuan bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran, dan memiliki sikap berpikir kritis, kreatif, serta menginspirasi sebagai kompetensi digital. Literasi digital memiliki dua pendekatan, yaitu pendekatan konseptual dan pendekatan operasional. Pada pendekatan konseptual memiliki dua aspek, antara lain aspek perkembangan kognitif dan aspek sosial emosional, lalu pada pendekatan operasional yaitu dengan kemampuan teknis dalam menggunakan atau mengakses literasi digital (Muliani, 2021: 90).

Selain itu menurut Buckingham dalam Pratama (2022) memaparkan bahwa literasi digital di kelas lebih dari sekedar mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran. Hal tersebut tentang mahasiswa yang belajar melalui alat digital yang dibimbing, menerapkan dan menciptakan sistem pembelajaran yang kaya dan mengembangkan pemahaman mahasiswa tentang bentuk bdaya tempat mereka berinteraksi di dalam maupun di luar lingkup pembelajaran. Literasi digital membutuhkan keterampilan berpikir kritis, kesadaran akan perilaku yang diharapkan  seimbang dengan apa yang terjadi dilingkungan digitalnya, dan pemahaman tentang masalah sosial yang diciptakan oleh teknologi dan lingkungan digital. Maka dari itu bisa dikatakan bahwa untuk mengembangkan literasi digital, mahasiswa perlu membiasakan diri dengan beberapa komponen berikut ini, antara lain yaitu:

  • Kolaborasi, Mahasiswa memperoleh kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, dan mengembangkan keterampilan interpersonal dan kolaboratif yang kuat.
  • Kreativitas, mahasiswa mengembangkan pemahaman tentang menggunakan peluang dengan cara kewirausahaan dan menghasilkan ide-ide baru.
  • Berpikir kritis, mahasiswa mengembangkan keterampilan untuk mengevaluasi informasi, mengidentifikasi pola dan koneksi, dan membangun pengetahuan yang bermakna.
  • Kewarganegaraan digital, mahasiswa mengembangkan kemampuan untuk mempertimbangkan masalah dan memecahkan masalah kompleks di dunia digital mereka.
  • Komunikasi, mahasiswa mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif kepada audiens yang berbeda melalui berbagai metode dan alat.

Pada abad 21 ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melesat cepat dan canggih. Untuk menghadapi cepatnya perkembangan, maka peran mahasiswa sangat penting dalam memahami literasi digital untuk menjembatani kemajuan Indonesia. Literasi digital dapat diartikan sebagai wadah meningkatkan skill memahami dan menggunakan informasi yang tidak terbatas, dapat diakses seluasnya dimana pun dan kapan pun dengan menggunakan jaringan internet. Karena mahasiswa tidak hanya dituntut memahami literasi lama seperti menulis dan membaca, mahasiswa harus segera memahami pentingnya literasi digital. Kegiatan literasi ini biasanya memberikan pengetahuan bagaimana menyaring berita hoax, meneliti alamat website dan memanfaatkan teknologi yang tersedia baik hardware maupun software, yang tentunya sangat membantu untuk meningkatkan berbagai aspek di masyarakat sebagai objek pengabdian.

Sumber Referensi:

Muliani, A., Karimah, F. M., Liana, M. A., Pramudita, S. A. E., Riza, M. K., & Indramayu, A. (2021). Pentingnya Peran Literasi Digital Bagi Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0 Untuk Kemajuan Indonesia. Journal of Education and Technology, 1(2), 87-92.

Pratama, A. Y., Gusrianti, N., & Haq, K. A. (2022). Peran Mahasiswa Dalam Meningkatkan Literasi Digital: Indonesia. Jurnal Tonggak Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Teori dan Hasil Pendidikan Dasar, 1(2), 96-101.

Saputra, H. N., & Salim, S. (2020). Potret sikap mahasiswa dalam penggunaan literasi digital. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 4(2), 94-101.

Syabaruddin, A., & Imamudin, I. (2022). IMPLEMENTASI LITERASI DIGITAL DI KALANGAN MAHASISWA. JURNAL EDUSCIENCE, 9(3), 942-950.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun