Mohon tunggu...
Riena Robiatul Norlaeli
Riena Robiatul Norlaeli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Pendidikan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keluarnya Inggris Dari Uni Eropa: Britania Exit

7 Juni 2024   10:18 Diperbarui: 7 Juni 2024   11:00 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Brexit. Sumber: Binus. 

Awal bergabungnya Inggris dengan Uni Eropa adalah pada saat darurat minyak yang terjadi pada tahun 1973 yang menyebabkan kemacetan pertumbuhan laju ekspansi dan rendahnya perkembangan keuangan di Inggris. Sesuai dengan ini, Inggris kemudian mulai melihat peluang yang sangat besar untuk berpartisipasi dalam Uni Eropa. Menjelang awal perkembangan Uni Eropa, Inggris sebelumnya melihat adanya perbedaan yang signifikan antara Produk Nasional Bruto (PNB) perkapita negara-negara yang pada saat itu merupakan individu dari Uni Eropa dan perkembangan PNB ini di Inggris yang kemudian menjadi pembenaran bagi Inggris untuk bergabung bersama Uni Eropa. Dipercayai bahwa Inggris bergabung dengan Uni Eropa dapat mengubah atau mendorong keadaan keuangan Inggris saat itu. Inggris kemudian resmi bergabung dengan Uni Eropa pada 1 Januari 1973. Sementara itu, Inggris termasuk salah satu pendukung penting perkembangan Asosiasi Eropa, khususnya dalam bidang pembiayaan di Uni Eropa. Inggris juga merupakan penyumbang komitmen terbesar ketiga setelah Jerman dan Prancis.

Latar belakang bergabungnya Inggris ke Uni Eropa

Landasan bergabungnya Inggris dengan Uni Eropa tidak dapat dibedakan dari alasan moneter dan politik. Hancurnya imperium dan kekurangan kekuatan Inggris di dunia global yang dimulai sekitar tahun 1939-1945 membuat Inggris sadar bahwa Inggris perlu lebih fokus pada masalah-masalah yang tumbuh di dalam negerinya dan mengatasinya. Kawasan perlindungan Inggris di Asia Tenggara terkait dengan kolaborasinya dengan Amerika untuk membendung kekuatan komunis justru menjadi beban ekonomi Inggris yang tidak sesuai dengan kemampuan keuangan Inggris. Biaya yang dikeluarkan Inggris untuk keamanan di kawasan Asia Tenggara membuat Inggris mengalami kemalangan. Sementara itu, Inggris sendiri diharapkan untuk fokus pada masalah moneter yang tumbuh di dalam negeri yang terkena dampak setelah konflik universal. Selepas negara yang di jajah menjadi merdeka, stok bahan alam Inggris juga berkurang. Semua hal dianggap sama, dalam hal ini Inggris masih dapat bergantung pada AS, dan negara-negara yang masih dapat bekerja sama tanpa masalah. Sehingga dikenal adanya "three focus circle" atau tiga lingkaran utama dalam perekonomian Inggris. Perubahan arah ekonomi asing Inggris bukan hanya karena masalah retribusi, ada masalah lain sehubungan dengan kekuatan perdagangan. Unsur ini kemudian menjadi salah satu variabel yang dipertimbangkan Inggris dalam memutuskan pendaftarannya di Uni Eropa. Pada awalnya komunitas utama dalam lingkaran ekonomi Inggris adalah negara-negara Wilayah, di mana komoditas Inggris ke negara-negara ini mencapai setengahnya hingga tahun 1950. Pertukaran wilayah Otentik dianggap dapat membangun kembali ekonomi Inggris setelah konflik. Khusus untuk Australia dan Selandia Baru, Inggris merupakan pasar komoditas utama. Hal ini karena negara Republik memasukkan barang agrarianya tanpa pungutan dan tanpa batasan kuantitatif, sedangkan negara Eropa justru memiliki batasan kuantitatif. Terlepas dari negara-negara Distrik Perang Besar Kedua, arah politik dan moneter Inggris lebih disukai AS. Keputusan Inggris untuk menjadi anggota Masyarakat Ekonomi Eropa (sebelum Asosiasi Eropa) adalah karena kemajuan organisasi dengan memerintahkan pembebasan pajak antar negara bagian. Hal ini menyebabkan industri Inggris merasa tidak terlalu kejam jika tidak bergabung dengan MEE. Ini berhubungan dengan pengaruh penurunan Inggris atas negara-negara Federasi tempat barang dagangan Inggris dijual. Dengan demikian, pada tahun 1961, Harold Macmillan, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Partai Moderat, menyatakan permohonan agar Inggris bergabung dengan Kelompok Ekonomi Eropa.

Penyebab utama Britania Raya keluar dari Uni Eropa (Brexit)

 

Brexit adalah peristiwa yang menunjukkan keluarnya Alam Bersatu dari partisipasi Asosiasi Eropa setelah kira-kira 43 tahun Alam Bersatu menjadi anggota Asosiasi Eropa. Utusan Brexit di lain waktu untuk Alam Bersatu yang telah memasuki perubahan utama yang mungkin signifikan dalam lingkaran kebebasan berdaulat dan strategi. Melalui Brexit, ia mengizinkan Alam Bersatu menangani keuntungan publiknya sendiri, baik yang terkait dengan pedoman masyarakat dan ekonomi, yang dibebaskan dari syafaat Asosiasi Eropa. Brexit menjadikan Assembled Realm sebagai negara utama yang keluar dari Asosiasi Eropa, Brexit secara resmi membuahkan hasil pada 1 Februari 2020. Cara paling umum untuk memformalkan Brexit telah melalui perjalanan panjang setelah sebelumnya dilaporkan konsekuensi mandat pada 24 Juni. 2016 di mana 51,9% memberikan suara dan 48,1% memutuskan untuk tetap tinggal. Hasilnya mendorong pengunduran diri kepala Negara Inggris David Cameron dari jabatannya keesokan harinya. Selain itu, pada 11 Juli 2016 Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May menggantikan Cameron sebagai pemimpin negara(Darwis, D., dan T. Howay. 2021:73).

Faktor utama yang membuat Inggris menarik diri dari keikutsertaan UE adalah beban finansial dan sosial yang ditanggung oleh Inggris sebagai negara bagian. Hal ini dapat dipahami melalui analisis perspektif negara bantuan pemerintah pada penggabungan provinsi, bahwa tugas negara adalah sebagai alat untuk memajukan dan mengimbangi bantuan pemerintah di mata masyarakat. Jadi seharusnya tidak hanya mengizinkan bantuan pemerintah masih mengudara melalui sistem pasar atau proses kombinasi teritorial yang seharusnya memenuhi kepentingan negara bagiannya. Negara adalah penghibur utama yang tugasnya memuaskan hasrat manusia melalui pengaturan pemerintahan. Pada dasarnya, pada tingkat individu dan negara, masyarakat bertekad untuk mendapatkan bantuan pemerintah yang mencakup aspek keuangan dan sosial termasuk aksesibilitas unsur-unsur positif bagi masyarakat, seperti kebutuhan air, makanan, udara dan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti pakaian dan bahan bakar. Ini juga terkait dengan memenuhi persyaratan sosial seperti kerja sama dengan orang lain, kasih sayang, keamanan, dan pengembangan diri. Tanpa memenuhi kebutuhan esensial dan sosial tersebut, keberadaan manusia akan dirugikan dan akan sulit untuk melakukan kemampuannya sebagai pribadi (Saviar, Y. M. 2017:6).

Indikator kedua adalah sejak tahun 2008 hingga 2009, integrasi regional Inggris melalui Uni Eropa mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pengangguran akibat krisis ekonomi kawasan integrasi Eropa. Uni Eropa sebagai lembaga antar negara di Eropa tidak mampu menyelesaikan krisis ekonomi yang mengakibatkan Produk Domestik Bruto beberapa negara anggota mengalami pertumbuhan atau penurunan negatif, termasuk Inggris. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 juga menyebabkan pengangguran di pasar tenaga kerja Eropa meningkat secara bertahap. Misalnya, pertumbuhan yang lambat dan ekonomi yang menurun sebesar 6% pada tahun 2008 hingga 2009". Pada kuartal ketiga tahun 2008, pengangguran meningkat secara bertahap sebelum naik kembali pada kuartal pertama tahun 2013, mencapai total 27 juta orang. n. Pengangguran juga mempengaruhi orang antara usia 15 dan 74, yang berdampak besar pada masyarakat.Pada tahun 2013, ditemukan bahwa laki-laki mendominasi pengangguran, dengan skor tertinggi di Malta, Irlandia, Finlandia, dan Inggris.Namun, perempuan mendominasi pengangguran di beberapa Negara anggota UE seperti Yunani, Denmark, dan Republik Ceko (Saviar, Y. M. 2017:6).

Faktor selanjutnya, terkait dengan krisis perjalanan yang terjadi di wilayah Eropa, berdampak pada peningkatan beban ekonomi dan sosial bagi Inggris sebagai anggota Asosiasi Eropa. Ada dua keadaan darurat sementara yang diakui dalam makalah ini yang mewakili beban moneter dan sosial di Inggris. Pertama-tama, transien mulai dari negara-negara Pendukung Eropa, khususnya Inggris, menjadi salah satu dari tiga negara (Irlandia dan Swedia) yang menyediakan akses masuk yang andal bagi para pelancong mulai dari delapan negara Pelindung Eropa (EU8) pada tahun 2004 dan pada periode dari Desember 2003 hingga Desember 2004 terjadi peningkatan jumlah pelancong ke Inggris sebesar 66% dari 148.000 menjadi 245.000.

Meski harapan akan keluarnya Inggris dari UE masih menjadi tanda tanya, namun ada yang menilai bahwa hal tersebut dapat membawa perubahan yang sangat besar, terutama bagi partisipasi ekonomi dunia, kedua pihak akan menjadi dua kaki tangan yang memiliki sifat kejam, Inggris yang tahu tentang potensi moneternya, akan membangun aliansi dengan negara lain. sebuah negara yang secara tegas mempengaruhi kemajuan negaranya di bidang ekonomi, namun mencakup isu-isu kontemporer lainnya, meskipun kita tahu bahwa pasca-Brexit, Inggris masih berusaha untuk memulihkan diri dari masalah keuangan khususnya, di mana negara tersebut berusaha untuk kembali meningkatkan efisiensi dan spekulasi asing. Dari satu sudut pandang, UE, dengan 27 negara bagiannya, berusaha membangun kembali dan memperluas kehadirannya sebagai kaki tangan untuk kolaborasi di berbagai bidang dengan orang-orang buangan. Tahun 2021 adalah awal yang baru bagi Inggris dan UE, bagi masyarakat Inggris, pemahaman yang diperoleh ketika mereka masih menjadi negara anggota UE tidak akan pernah lagi diperoleh, kesempatan untuk melakukan kegiatan dan pekerjaan antar negara di wilayah Eropa adalah saat ini belum bisa dibayangkan, hal ini dikarenakan penggunaan Visa bagi setiap penduduk Inggris yang beraktivitas di wilayah Eropa (BBC 2020). Bagaimanapun, pembicaraan tentang partisipasi perdagangan yang disederhanakan dengan negara-negara berkembang lainnya telah dilakukan (BBC 2020), Inggris dan UE berusaha untuk mengarang kehadiran mereka yang terpisah (Luneto, R. 2021).

Dampak Brexit terhadap bidang ekonomi Britania Raya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun