Mohon tunggu...
Riena Robiatul Norlaeli
Riena Robiatul Norlaeli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Pendidikan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pantai Syariah Banyuwangi: Pesona Bahari Keindahan Alam Berbasis Syariah

7 Desember 2023   07:02 Diperbarui: 7 Desember 2023   07:07 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di Pantai Syariah dilihat dari Muara. Sumber: Pribadi. 

Pantai Banyuwangi yang cukup menarik salah satunya adalah Pantai Syariah Pulau Santen yang terletak di Karangrejo, Banyuwangi termasuk jenis wisata bahari berbasis syariah yang sudah ada sejak 2017. Wisata bahari adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang menuju lingkungan pesisir dan laut, melakukan aktivitas di bentang laut dan atau bentang darat dengan tujuan untuk rekreasi, bersenang-senang, mengembangkan diri, dan berinteraksi dengan budaya lokal dalam jangka waktu sementara. Dapat kita simpulkan bahwa segala aktivitas di bentang laut dan bentang darat selama melibatkan unsur perjalanan, sementara waktu, dan beraktivitas wisata di lingkungan/ekosistem pesisir laut maka termasuk dalam wisata bahari.

Pulau Santen Banyuwangi dikembangkan sebagai destinasi wisata berkonsep syariah atau halal. Bisa dikatakan inilah wisata pantai halal pertama di Banyuwangi bahkan Indonesia. Konsep ini dilirik atas pertimbangan matang. Label wisata halal akan menjadi ciri khas pembeda antara wisata Banyuwangi dengan wisata di daerah lain. Di sisi lain, wisata halal memiliki peluang untuk menarik perhatian wisatawan lokal dan asing. Pasar kelas menengah muslim didalam maupun luar negeri yang terus tumbuh menjadi alasan kuat untuk menggarap segmen wisata halal secara serius.

Konsep wisata halal yang terdapat di Pulau Santen dapat dilihat dari jaminan fasilitas halal seperti, makanan halal, tidak menjajakan alkohol, pemberitahuan waktu jelang beribadah (azan), tempat bersuci lengkap dengan fasilitas tempat ibadah, saat masuk ke pantai untuk pengunjung laki-laki dan perempuan di pisah. Sesuai dengan namanya, mayoritas pengunjung berpakaian sopan. Ciri ini ditandai dengan setiap wisawatan datang, mereka akan memberikan salam, sapa dengan ramah, sopan, dan santun.

Tetapi hal ini dipertegas oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi jika tidak ada yang mengatur tentang pemisahan gender, bahkan tidak pernah memasang plang pemisahan gender. Pemisahan itu hanya teknik marketing yang biasa kita lihat di kehidupan bisnis biasanya. Jadi pemerintah menurunkan plang bertuliskan pemisahan gender tersebut. Trik marketingnya terkait dengan kedatangan Raja Salman yang datang ke Indonesia liburan ke Bali supaya Banyuwangi juga ikut di lirik oleh beliau. Bahkan di Pelabuhan Ketapang sampai ditugaskan beberapa personel polisi, penjinak bom (bahan peledak) sekitar satu peleton.

Pantai Syariah ini menyajikan pasir berwarna hitam legam berbeda dengan pasir di pantai lainnya. Sebelum menjadi pantai yang lumayan tersohor seperti sekarang, dahulu pantai ini adalah pantai yang masih saja menyisakan sampah plastik berserakan dimana-mana. Tetapi sekarang pantai ini mulai berkembangan lebih baik dengan di hiasi mangrove di sekeliling muara pantai, ada juga jembatan warna warni setelah melewati pintu masuk ditambah hiasan yang semakin mempercantik pemandangan pantai memanjakan pengunjung.

Pantai Syariah di potret dari jembatan warna-warni. Sumber: Pribadi. 
Pantai Syariah di potret dari jembatan warna-warni. Sumber: Pribadi. 

Kita sebagai pengunjung pasti akan merasa senang karena ada fasilitas ayunan, kita juga bisa menikmati indahnya sunset dan senja yang tampak jelas dari muara pantai khususnya saat daun-daun pohon berguguran seperti menambah kesan di luar negeri. Para penjual dan warga sekitar juga ramah. Pantai ini cocok dijadikan tujuan wisata baik bersama keluarga, teman bahkan juga pasangan. Selain bisa lihat pantai, kita juga bisa lihat muara yang tidak kalah bagusnya dengan pemandangan hijau asri dan damai semilir ombak menenangkan jiwa. Kita juga bisa menjumpai kapal-kapal nelayan milik warga sekitar yang di sandarkan oleh pemiliknya ke tepian.

Senja di Pantai Syariah dilihat dari Muara. Sumber: Pribadi. 
Senja di Pantai Syariah dilihat dari Muara. Sumber: Pribadi. 

Lokasinya pun gak jauh banget loh dari Banyuwangi Kota cuma enam menit lamanya, bahkan dekat dengan Pantai Boom jadi yang mau liburan atau traveling bisa sekalian ke dua destinasi wisata ini. Akses masih bisa dibilang mudah untuk di akses. Bagi yang ingin dan suka traveling bisa menggunakan opsi ini: menggunakan KAI dengan tujuan akhir Banyuwangi Kota kemudian bisa pesan Gojek dan sejenisnya atau bisa lebih dulu booking angkot yang biasanya sudah menunggu di depan stasiun, hal ini biasanya cocok untuk liburan bareng. Meskipun namanya tidak se viral dengan pantai Papuma, Pulau merah dan Pantai Pasir Putih Situbondo namun pantai ini mempunyai ciri khasnya sendiri, jadi tunggu apa lagi buruan liburan ke Pantai Syariah teman-teman.

Munculnya ide Pulau Santen yang di ubah menjadi Pantai Syariah karena permintaan masyarakat Banyuwangi. Jadi pantai ini cocok untuk ibu-ibu bahkan anak muda yang lebih suka pantai konsep syariah dan tertutup. Pemilik pantai ini adalah Kodim. Sebelumnya, Pulau Santen ini dijadikan tempat mesum oleh para pemuda. Melihat kemirisan tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kemudian mengambil keputusan untuk membuat destinasi wisata dengan basis syariah, hal ini di sambut baik oleh masyarakat dan publik, bahkan sampai saat ini Pantai Syariah terus dilakukan pengembangan dengan salah satunya pada bagian jembatan warna-warni sebelum menuju pantai akan di berikan tambahan mangrove yang berbentuk love menghadap ke arah jembatan dan ada tulisan "I Love BWI", hal ini tentu tidak lain supaya kita sebagai pengunjung berkesan dengan pantai tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun