Edukasi kesehatan terkait alat kontrasepsi menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2024, Jawa Barat mencatatkan angka penggunaan alat kontrasepsi sebesar 59,10% pada wanita usia 15-49 tahun yang sudah menikah. Namun, di Kabupaten Sumedang, dengan total PUS sebanyak 208.672, rata-rata penggunaan alat kontrasepsi tercatat hanya 2.507.
Kabid Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga (DPPKB) Kabupaten Sumedang Euis Yuliantini mengatakan, dalam kegiatan Rekor MURI untuk pemasangan 50.000 implant se Jawa Barat, Kabupaten Sumedang dibebankan target sebanyak 2.493 akseptor baru. Dalam realisasinya Sumedang hanya mampu menyumbang 1819 akseptor baru atau hanya terpenuhi 73% dari target.
Edukasi kesehatan menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan alat kontrasepsi. Kegiatan pendidikan kesehatan terkait alat kontrasepsi ini diselenggarakan pada 22 Januari 2025, pukul 09.00 bertempat di Aula Desa Pamekaran.
Program ini ditujukan khusus untuk wanita usia subur yang sedang mengandung. Mereka menjadi kelompok prioritas karena pentingnya pemahaman tentang kontrasepsi pascapersalinan demi mendukung perencanaan keluarga yang sehat dan terencana. Â
Rangkaian kegiatan ini sukses dilaksanakan dengan tiga tahap utama: Â
1. Pemaparan Materi: Peserta diberikan penjelasan lengkap mengenai definisi, jenis alat kontrasepsi, dan aturan penggunaannya, juga menekankan pentingnya memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing individu. Â
2. Sesi Tanya Jawab: Para ibu hamil diberikan kesempatan untuk bertanya secara langsung tentang alat kontrasepsi, baik mengenai manfaat, risiko, maupun penggunaannya. Â
3. Evaluasi: edukator menggunakan metode evaluasi lisan, di mana peserta secara langsung ditanya mengenai poin-poin utama yang telah dipaparkan. Â
Edukasi ini bertujuan membantu para ibu hamil memahami cara memilih alat kontrasepsi yang tepat setelah melahirkan. Pilihan yang sesuai dapat mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, menjaga kesehatan ibu, serta mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal. Â
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta tentang alat kontrasepsi. Para peserta kini memiliki pemahaman lebih baik tentang jenis kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Diharapkan, program ini dapat mendorong ibu hamil untuk membuat keputusan yang tepat terkait perencanaan keluarga, sehingga meningkatkan kualitas hidup keluarga di Desa Pamekaran.Â