Mohon tunggu...
Rieke kartika winata
Rieke kartika winata Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang

saya seorang mahasiswa kesehatan, dari prodi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Kamda Sumedang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UPI Kampus Sumedang dari Prodi S1 Keperawatan Melakukan PKM Mengenai Peran Orang Tua Dalam Mencegah Gagal Ginjal Kronis Pada Anak

10 Desember 2024   05:58 Diperbarui: 10 Desember 2024   06:11 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di RSU Umar Wirahdikusumah 

Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di RSU Umar Wirahdikusumah 
Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di RSU Umar Wirahdikusumah 

Riskesdas (2018), menjelaskan prevalensi di Indonesia sebanyak 713.783 atau sekitar (0,38%) yang mengalami Chronic Kidney Disease dari banyaknya penduduk sekitar 260 juta, di Jawa Barat tercatat ada 131.846 (0,48%), 113.045 (0,29%) di Jawa Timur, dan di peringkat ke 3 ada Banten dengan jumlah 33.587 (0,25%). Hal ini menunjukan di Jawa Barat memiliki jumlah prevalensi terbanyak. Sedangkan kabupaten Sumedang masuk dalam 3 besar urutan tertinggi di Jawa Barat setelah Banjar serta Cianjur (Adi Fanny, 2017). Prevalensi gagal ginjal kronik di Sumedang terdapat sekitar 1.882 kasus yang terdaftar dalam data (RSUD Sumedang, 2022) dan (Dinas Kesehatan Sumedang, 2023). Data terbaru yang terdapat pada tahun 2024 di Rumah Sakit Umar Wirahadikusumah jumlah pasien Gagal Ginjal Kronik terdapat 152 diantara salah satunya terdapat satu pasien anak, yang sebelumnya terdiri dari 6 pasien beberapa diantaranya meninggal, membaik, dan dirujuk ke RS lain sehingga menyisakan satu pasien yang saat ini rutin melakukan 3 hemodialisa. Chronic Kidney Disease merupakan penyakit kronik yang membuat pasien selalu rutin menjalankan terapi (Kusniawati, 2018). Dalam proses penanganan pasien Chronic Kidney Disease ada 2 pengobatan, yaitu dengan terapi hemodialisis atau dilakukan pencangkokan ginjal (Abdurahman dan Nurdiana, 2021). Di Indonesia kurang lebih ada 92% yang sedang melakukan terapi hemodialisis (Indonesian Renal Registry, 2018). Dari data tersebut, menunjukan banyaknya pasien yang memilih rutin menjalankan terapi hemodialisis sebagai alternatif untuk menggantikan fungsi ginjalnya, dibandingkan dengan melakukan pencangkokan ginjal.

Kabupaten Sumedang masuk dalam 3 besar urutan tertinggi di Jawa Barat setelah Banjar serta Cianjur. Prevalensi gagal ginjal kronis di Sumedang terdapat sekitar 1.882 kasus yang terdaftar dalam data RSUD Sumedang tahun 2022 dan Dinas Kesehatan Sumedang tahun 2023. Namun, data terbaru yang terdapat pada tahun 2024 di Rumah Sakit Umar Wirahadikusumah jumlah pasien Gagal Ginjal Kronis terdapat 152 diantara salah satunya terdapat satu pasien anak, yang sebelumnya terdiri dari 6 pasien beberapa diantaranya meninggal, membaik dan dirujuk ke RS lain sehingga menyisakan satu pasien. Melihat dari permasalah yang ada, maka diperlukan penyuluhan yang dilakukan di Rumah Sakit Wirahadikusumah dengan program strategi hidup sehat bagi pasien gagal ginjal kronis pada Anak: edukasi untuk kualitas hidup yang lebih baik. 6 Dengan sasaran yaitu para keluarga pasien agar dapat mencegah terjadinya Gagal Ginjal Kronis yang dapat terjadi secara genetik. 

Faktor risiko gagal ginjal kronis pada anak sangat terkait dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit serupa. Anak-anak yang memiliki anggota keluarga penderita gagal ginjal kronis berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini, terutama akibat predisposisi genetik dan pola hidup yang serupa (Kanitkar, 2009). Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan secara preventif melalui peran aktif orang tua dan keluarga. Penyuluhan kesehatan menjadi langkah yang sangat penting dalam mencegah gagal ginjal kronis pada anak, terutama bagi keluarga dengan riwayat penyakit ini. Melalui penyuluhan, orang tua dapat memperoleh edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan ginjal anak sejak dini, termasuk penerapan pola makan rendah garam dan protein, menjaga aktivitas fisik yang teratur, serta memastikan hidrasi yang cukup. Selain itu, penyuluhan ini juga membantu keluarga mengenali tanda-tanda awal gangguan ginjal, sehingga tindakan preventif, seperti pemeriksaan kesehatan berkala, dapat segera dilakukan (Kusniawati, 2018). Dengan keterlibatan aktif keluarga, terutama orang tua, dalam membangun kebiasaan hidup sehat, risiko terjadinya gagal ginjal kronis pada anak dapat diminimalkan secara signifikan (Abdurahman dan Nurdiana, 2021).

Strategi Edukasi : Peran orang tua dalam pencegahan penyakit gagal ginjal kronis pada anak. 

Sebagai bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat, tim mahasiswa S1 Keperawatan UPI Kamda Sumedang mengambil langkah nyata untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dengan tema "Peran Orang Tua dalam Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal Kronis pada Anak." Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSU Umar Wirahadikusumah Sumedang, yang ditujukan kepada orang tua dan keluarga pasien. Materi yang disampaikan dalam penyuluhan meliputi penyebab, gejala, faktor risiko, serta upaya pencegahan gagal ginjal kronis. Selain itu, para peserta diberikan kiat-kiat atau tips praktis untuk mencegah penyakit gagal ginjal kronis pada anak.

Setelah diberikan materi penyuluhan, skor rata-rata peserta meningkat menjadi 86, dari skor rata-rata sebelumnya yang hanya 75. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan penguasaan materi setelah penyuluhan dilakukan. Perubahan skor dari pre-test ke post-test menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar +10% hingga +19%, yang mengindikasikan bahwa penyuluhan efektif. Meskipun demikian, masih terdapat ruang untuk perbaikan dalam meningkatkan pengetahuan keluarga pasien di Ruang Hemodialisa. Persentase peningkatan rata-rata mencapai 16%, yang menggambarkan dampak positif untuk penyuluhan ini. Secara keseluruhan, penyuluhan berhasil meningkatkan pemahaman peserta mengenai penyakit Gagal Ginjal Kronis pada anak.

Harapan dan langkah selanjutnya dari kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa intervensi berbasis edukasi dapat efektif meningkatkan kesadaran dan pemahaman orang tua tentang pencegahan gagal ginjal kronis pada anak. Untuk keberlanjutan program ini, dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga dan layanan kesehatan setempat, sangat diperlukan. Sebagai langkah lanjutan, tim mahasiswa menciptakan buku saku yang mengulas peran orang tua dalam pencegahan gagal ginjal kronis serta sebuah video animasi edukatif yang diunggah di platform YouTube. Harapannya, materi ini dapat dijangkau oleh masyarakat luas.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program ini, Anda dapat menonton video animasi yang telah kami buat di YouTube.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun